Lihat ke Halaman Asli

Motivasi Saya Mengikuti E-Training Guru Melek IT (DOGMIT)

Diperbarui: 24 April 2019   11:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Salah satu yang ditunggu dari seorang guru adalah ilmu yang akan disampaikan dan bagaimana cara guru tersebut menyampaikan materi / ilmu tersebut. Mungkin karena gaya bicara dari sang guru, mungkin dari tampilan sang guru atau mungkin sang guru yang humoris dan kharismatik. Tidak mudah jadi guru yang humoris dan kharismatik tentunya, dalam belajar dan mengajar, maka terjadi sebuah proses. 

Nah, proses ini tidak selalu mudah dilalui dengan cepat, bergantung pada individu masing-masing. Maka, penting sekali bagi seorang guru untuk bisa memahami arti proses. Memilih untuk menjadi guru tentu harus siap stok sabar yang banyak, bukan? Misalnya dalam mengajar, jika siswa tidak mudah memahami, maka jangan langsung dimarahi. 

Coba cek lagi, bagaimana karakter, tipe belajar, dan cara mengajar siswa tersebut. Ketika selesai mengajar, seringkali Bapak/Ibu kembali ke rumah dalam keadaan yang sangat lelah. Tak terhindarkan juga rasa jenuh yang melanda ketika kehabisan akal menghadapi para siswa. Ini hal yang manusiawi kok. Namun, bisa diminimalisir jika Bapak/Ibu ingat betapa pentingnya sebuah proses. 

Jika merasa masih gagal dalam mengajar, cobalah untuk tetap menghargai setiap usaha yang telah dilakukan. Apabila hanya fokus pada kegagalan, maka akan memicu kemalasan, dan motivasi mengajar pun ikut turun. Jadi, hargai proses dan teruslah berinovasi.

 Terlebih guru juga dituntut sebagai seorang yang profesional yang mana salah satu komponen penting dalam proses belajar mengajar. Seorang guru ikut berperan serta dalam usaha membentuk sumber daya manusia yang potensial di bidang pembangunan. 

Pengertian guru profesional menurut para ahli adalah semua orang yang mempunyai kewenangan serta bertanggung jawab tentang pendidikan anak didiknya, baik secara individual atau klasikal, di sekolah atau di luar sekolah. Dalam mencapai yang namanya profesional tentunya tidak hanya dinilai secara fisik semata kan. Tapi ada hal -- hal lain yang lebih penting yang berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas sang guru. 

Kemampuan tersebut dapat berupa kemampuan segi pengetahuan, kemampuan dari segi keterampilan dan tanggung jawab pada murid-murid yang di didiknya, sehingga dalam menjalankan tugasnya sebagai seorang pendidik bisa berjalan dengan baik. Kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru menjadi modal yang penting dalam mengelola pendidikan atau pengajaran yang begitu banyak jenisnya. Secara garis besar, ada dua jenis segi, yaitu segi dari segi kompetensi pribadi dan dari kompetensi guru professional. 

Adanya dua macam segi tersebut, guru profesional harus mampu mengembangkan kepribadian, berinteraksi serta berkomunikasi, dapat melaksanakan bimbingan serta penyuluhan, melaksanakan administrasi sekolah, menjalankan penelitian sederhana sebagai keperluan pengajaran, menguasai landasan kependidikan, memahami bahan pengajaran, menyusun program pengajaran, melaksanakan program pengajaran, dan mengevaluasi hasil dan proses belajar mengajar yang telah dijalankan.

Motivasi saya mengikuti DOGMIT kali ini adalah supaya saya bisa memenuhi salah satu kompetensi pribadi untuk terwujudnya sebagai guru yang profesional. Dimana materi -- materi yang terdapat pada DOGMIT ini lengkap mulai membuat rencana kegiatan, menggunakan internet, menulis artikel dan mengenal ilmu baru yakni, penggunaan Video Maker FX untuk video pembelajaran. Dimana saya selama ini juga belum pernah membuat sendiri sebuah video untuk disampaikan ke siswa, karena selama ini pola saya mengajar cenderung ceramah dan praktik materi seperti sholat, wudhu dan membaca alquran. 

Dengan nanti saya bisa membuat video pembelajaran ini pola saya yang ceramah bisa digantikan dengan penyampaian video tersebut ke siswa lalu siswa menyimak sendiri jikalau ada kesulitan baru bisa bertanya kepada sang guru. Dengan demikian orientasi pembelajaran jadi milik siswa seutuhnya sehingga siswa juga terlibat aktif dan secara langsung dalam pembelajaran. 

Selain itu dalam DOGMIT saya juga bertemu dengan teman -- teman guru dari sekolah lain dari berbagai jenjang dan dari seluruh pelosok Indonesia, hal tersebut menjadikan saya tambah semangat dalam belajar dan bertambahnya teman bergaul, meskipun melalui dunia maya ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline