Lihat ke Halaman Asli

Dari Balik Kaca Mata

Diperbarui: 26 Juni 2015   17:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Wajahmu tak selalu lembut seperti salju Bukan selamanya Senyum yang terukir Rupamu tidak indah seperti Mawar atau melati Suaramu tak selalu merdu, apalagi ramah, mungkin saja marah

Matamu tak selamanya bersahabat Terkadang seperti api yang membara Sesekali  menatap sinis Bukan Pujian yang kau beri, tetapi makian

Langkahmu tidak meyakinkan pakaianmu tidak mewah atau menarik Rambutmu tidak seindah sutra yang begitu lembut

Apa iya……? Ijinkan aku memandangmu dari balik kaca mata hati Menerawang jauh ke dasar samudera hatimu Begitu luas, tenang  dan Teduh… kelembutanmu merasuk ke dalam darah dan jiwa

Jauh menyelami Lautan biru bening hatimu Damai meneduhkan jiwa dalam gundah gulana Membawa aroma cinta dan keteduhan, tak bernoda oleh rupamu yang terlihat

Jauh melangkah bersama kaca mata hati hilanglah sudah rupamu sekilas pandang mata terhanyut aku dalam indahnya samudera hati bening

Rupa hanya sedetik berganti…. pandanglah dari balik kaca mata hati… Rupa lenyap terbawa dentang waktu Pandanglah dari balik kaca mata hati

Dari balik kaca mata hati, harta bukan segalanya, Rupa hanya sementara Dari balik kaca mata hati Siburuk terlihat indah bagai pelangi Simiskin begitu megah seperti Permata

Hanya dari balik kaca mata hati…. Jiwa mampu memahami setiap kekurangan Meski Butuh Perjuangan…… Memandang dari balik kaca mata hati bagai Samudera Luas Tak Berbatas

Dari Balik Kaca mata Hati Aku Menikmati Betapa semua orang memiliki Sisi baik Dari Balik Kaca Mata hati Aku tidak memandang Rendah Orang Lain Dari balik Kaca Mata hati Ada Positif Menutupi Negatif

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline