"Mas......ada surat buat kamu." Ucapku menoleh kearah nakas.
"Surat apa?"
"Ga tau???? Jawabku, merapikan dasinya yang masih terlihat miring
"Kenapa baru ngomong?"
"Ya maaf. Aku lupa."
"Ya sudah, nanti saja bacanya. Mas sudah telat nih."
"Ya sudah." Kucium punggung tangannya yang dibalas dengan kecupan dikening.
"Mas berangkat dulu ya." Lambaian tangaku mengiringi keberangkatan mas Rangga. Pria yang telah menjadi imamku sejak tiga tahun lalu.
**
*Mala, ada yang ingin aku bicarakan padamu " tutur Maya memulai pembicaraan
"Mau bicara apa Maya????" Katakan saja