Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Maafkanlah Anginku

Diperbarui: 18 Desember 2016   22:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Jika anginku tak sengaja mengikat karet merah di kalbumu sampai-sampai perih dan membiru,,

Ku mohon maafkanlah..

Aku hanya ragu dengan langkahku, sekian lama dada ini tersesak hingga ku rasa rindu hembus angin sejukmu..

Siulan tinta yg kau kirim kepadaku memaksa hati
tuk melihat angin yg kau bawa

Walau tak pernah ku sapa
angin itu di depan mata,
Sekali lagi ia berhasil memulihkan
hati yg terluka..

Celakalah sudah
aku tak boleh terus
bermain-main dengannya
aku takut angin kecil nan indah menjadi keruh semakin parah..

Biarlah kini
ku bawa anginku ke angkasa
agar angin kecil itu tidak ternoda
dan tetap terjaga..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline