Lihat ke Halaman Asli

Seorang Guru Bergumam "Zonasi Empret"

Diperbarui: 30 Juni 2019   21:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pagi itu sekitar Pukul 08.10, seorang Guru bergegas  memasuki Pintu gerbang sebuah SMP Negeri, dan langsung ia menuju salah satu Kelas yang di jadikan sebagai Ruang Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB ), ia langsung disodorkan beberapa berkas, oleh Paniti PPDB sambil berucap, "Maaf Pak, ada yang di terima dan ada yang tidak", guru itu menjawab " Tidak apa-apa sudah biasa ", maaf tolong bacakan yang diterima dan yang tidak diterima , tambah guru itu, terlihat ia membuka daftar siswa dan titik Kordinat, ia memberi ceklis  pada siswa yang diterima , dan memberinya tanda silang pada siswa yang tidak diterima, guru itu langsung keluar dari Ruang PPDB.

Di luar Ruang PPDB   , Guru itu terlihat mengcek dengan teliti mana siswa yang di terima dan siswa yang tidak diterima dengan melihat tanda ceklis dan silang ,di atas Jok motornya , ia terperangah dan terkagum - kagum, setelah menemukan siswa yang" terpandai", " tidak diterima" , sementara siswa yang terbodoh dan siswa yang pas-pasan "diterima".

Bergegas guru itu kembali memasuki Ruang PPDB, ia terlihat protes sambil menunjukkan data siswa dan jarak titk kordinat (Zonasi ), maaf Pak , siswa ini terpandai di sekolah , dan lihat titik kordinatnya, sebut saja namanya R, titik kordinatnya di angka 7.3766482 / 108.6192326, ko tidak diterima, sedangkan , siswa ini " maaf saya sebut " terbodoh " dengan titik kordinat, sebut saja namanya F, dan lihat rumahnya ke sekolah berada di titik kordinat 7.3671615/108.6374175, Ko ini"di terima", lalu bagaimana saya menjelaskan terhadap siswa dan orang tuanya? saya bingung Pak?

Lalu seorang Panitia Perempuan kembali mengecek data titik kordinat, siswa yg di terima dan siswa yg tidak diterima, ia berucap, ini titik kordinatnya sama Pak, mungkin sistem tidak menerimanya, dan saya hanya memasukkan data siwa,adapun yang menerima adalah"sistem Zonasi ", Guru itu terlihat protes lagi ,"ini titik kordinatnya sama , karena bertetangga", lagi-lagi jawaban Ibu itu , sama, maaf saya hanya memasukkan data siswa , sedangkan  sistem yang menerima atau tidaknya pada PPDB ini, sambil menahan sedikit amarah guru ini keluar dari Ruang PPDB.

Di luar Ruang Panitia PPDB SMPN , guru ini bertemu dengan seorang temannya, ia terlihat menggerutu, sambil bergumam , " dari 19 siswa saya yang diterima 13 dan berarti 6 siswa yang tidak diterima, dan yg aneh siswa yg terpandai tidak diterima, sementara yg pas-pasan dan yg terbodoh, maaf saya sebut demikian, " diterima", "Kalau saya mendaftarkan 23 siswa, diterima 18 , berarti 5 siswa yang tidak diterima, dan yang aneh 3 siswa ini, sambil memperagakan 3 HVS , 3 anak ini rumah berdekatan , anak ini yang terjauh , dan dengan nilai pas-pasan , ia diterima , sementara yang dua anak yang mepunyai nilai tinggi " tidak diterima", saya juga bingung menjelaskan kepada si anak dan Orang Tuanya.

Kedua Guruini meninggalkan SMPN, terdengar dari kejauhan oleh pedagang cimol yang berada tak jauh dari halaman SMPN, salah seorang guru dari keduanya , bergumam , " Lah Zonasi Empret ".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline