Lihat ke Halaman Asli

Jumarni

Hanya Manusia Dhaif

Level Up Your Ramadhan

Diperbarui: 7 Mei 2020   23:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tebar Hikmah Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Ramadhan menjadi moment mendidik atau mentarbiyah diri untuk menjadi orang  yang lebih baik dengan level maksimal dalam setiap pencapaian ibadah. Hal ini seolah menjadi suatu revolusi yang terjadi pada seseorang yang ingin mengejar kemuliaan ramadhan. Segala ibadah jadi berlipat ganda.

Ramadhan menjadi ajang saling baik satu dengan lainnya. Baik secara dunia nyata maupun dunia maya. Saling mengajak untuk menjadi lebih baik. Memaksimalkan waktu untuk bersama Al-Qur'an, menuntut ilmu dan berbagi.

Dalam keadaan pandemic yang menjadi istimewa kali ini adalah apabila kita saling bantu. Disaat kita merasakan kelaparan, ada keinginan dan waktu untuk memikirkan orang lain. Dengan pahala dibulan ini kian berlipat ganda, membuat kita senantiasa ingin terus berbagi. Apapun itu. Karena merasakan bahwa kesulitan, kelaparan, tentu tidak seberapa kita rasakan dibanding dengan mereka yang tak berkepunyaan.

Hal yang unik dari ramadhan tahun ini adalah begitu banyak kajian yang bertebaran dimana-mana. Baik berbayar maupun gratis. semua entitas mengambil bagian untuk menebar kebaikan. Open donasi kepalestinaan, dhuafa, guru ngaji, kajian dimana-mana, sharing soft skill, dll.

Beberapa hari lalu saya membaca tulisan seorang tentang bagaimana konsep berbagi meskipun dalam keadaan sulit. Saya coba mengutip ayat yang tidak sesuai dengan matematika manusia, namun tidak ada ketidakmungkinan jika ia merupakan firman Allah yang berbunyi "Barangsiapa membawa amal yang baik maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat amalnya." (QS. 6:160).

Pada tulisan seorang penulis tersebut menjelaskan ketika kita tidak memiliki material; uang, harta, dll. Maka yang memberilah apapun yang kita punya salah satunya yaitu ilmu. Karena basicly dari penulis adalah anak ekonomi syariah maka ditulislah konsep-konsep, sharing pengalaman, ilmu sederhana berupa tips yang setidaknya bisa dia berikan untuk orang lain. Mengapa ia hanya berbagi lewat tulisan karena ia tak memiliki uang saat itu. Kondisi ekonomi dalam keadaan terpuruk. Setelah rutin ia berbagi di media sosial, banyak yang menghubungi secara pribadi dengan ia untuk sharing.  Perlahan terbukalah rezeki dari pintu yang tak diduga. Menjadi pemateri, pembicara, dan narasumber. 

Hikmah dari korelasi tulisan saya yaitu kita dapat mengambil peran. Turut berbagi dengan apapun yang kita punya dalam rangka memaksimalkan ramadhan.

Karena lebih lowong saat ramadhan dalam keadaan lockdown #WFH #dirumah aja. Banyak potensi dalam berbagi. Menambah ilmu dan berkumpul dengan orang-orang yang satu frekuensi, bersemangat dalam mencari ilmu yang sekiranya kita butuhkan. Dengan berkumpulnya jiwa-jiwa yang tengah bersemangat, akan ada optimisme dan kekonsistenan dalam beramal.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline