Mantan Kapolda Lampung 2004-2005, Irjen Pol (Purn) Dr.Drs.H.M. Rasyid Ridho, S.H.,M.H., bersama istri, Ny. Dra. Hj. Supriyanti, pada Minggu, 16 Desember 2018 lalu, menerima gelar adat dari Lembaga Adat Megou Pak Tulang Bawang. Rasyid Ridho mendapat gelar "Pangeran Bintang Negara", sedangkan istrinya mendapat gelar "Pangeran Inggoman".
Pemberian gelar tersebut berlangsung sekitar pukul 09.30 WIB di Kampung Ujung Gunung Udik, Kecamatan Menggala, Kabupaten Tulang Bawang. Tempat ini merupakan kediaman Syofuan Ismail yang bergelar Menak Mangku Alam dan merupakan salah satu tokoh adat Lampung Megou Pak.
Selain kedua pasangan suami-istri tersebut, penganugerahan gelar juga diberikan kepada Kapolres Tulang Bawang, AKBP Syaiful Wahyudi, S.IK,M.H., yang mendapat gelar "Pangeran Bayangkara" dan istrinya, Ny.RR. Sulistiyowati, S.H. Syaiful yang mendapat gelar "Pangeran bayangkari". Tokoh lain yang mendapat gelar adalah anggota DPR RI, Dr. Aziz Syamsuddin dan istrinya, Ny. Dra. Nurlita Zubaidah, SE. Aziz mendapat gelar "Pangeran Agungan", sedangkan istrinya mendapat gelar "Pangeran Puhun".
Pemberian gelar (adeg) adat ini merupakan hasil musyawarah adat (pepung) yang dihadiri oleh puluhan tokoh adat dari empat megou (marga), yaitu marga Tegamo'an, marga Aji, marga Buai Bulan, dan marga Suai Umpu. Mereka bermusyawarah secara kekeluargaan sambil duduk di lantai yang beralaskan karpet. Musyawarah ini dipimpin oleh perwatin (tokoh adat) Megou Pak Tulangbawang, Syofuan Ismail.
Dalam sambutannya, Syofuan Ismail mengatakan,"Pengangkatan gelar ini sudah melalui rapat resmi adat dan hari ini kami mengumumkannya kepada khalayak ramai."
Sementara itu H.M. Rasyid Ridho yang kini tengah ikut sebagai calon anggota DPR RI PDI Perjuangan Nomor Urut 4 Dapil Lampung 2 itu dalam kata sambutannya mengucapkan banyak terima kasih kepada Lembaga Adat Tulangbawang yang telah berkenan memberikan gelar adat kepada dirinya dan istri tercinta, serta mengangkat mereka sebagai saudara. Hal ini merupakan sebuah penghormatan yang harus disyukurinya dan menjadi salah satu catatan penting dalam sejarah hidupnya.
"Saya sangat kagum dengan adat Megou Pak yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi," ujar H.M. Rasyid Ridho dengan antusias.
Sebelum acara inti berlangsung, terlebih dahulu para tokoh yang akan diberi gelar adat disambut dengan tarian pencak silat yang dimainkan oleh para pemuda. Mereka berjalan bersama-sama secara perlahan dari luar menuju ke dalam sambil mengenakan pakaian adat Lampung. Dengan diiringi musik rebana yang bernapaskan Islam dan atraksi pencak silat, para peserta terus bergerak perlahan menuju arena perhelatan.
Para peserta berjalan di bawah terik sinar mata hari yang begitu cerah. Suasana prosesi untuk penganugerahan gelar ini berlangsung dengan menarik. Selain berfungsi untuk melestarikan budaya bangsa, kegiatan ini juga bisa menjadi salah satu objek wisata budaya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H