Lihat ke Halaman Asli

Jumari Haryadi Kohar

TERVERIFIKASI

Penulis, trainer, dan motivator

Tatang Ramdhani, Pelopor Penghijauan Gunung Burangrang yang Terlupakan

Diperbarui: 17 Januari 2016   11:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Tatang Ramdhani alias Ayi, pelopor penghijauan Gunung Burangrang yang terlupakan (Sumber foto: J. Haryadi)"][/caption]Jangan disangka orang desa tidak bisa berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak, bahkan pemikirannya terkadang tidak kalah dengan orang kota. Kenyataannya, banyak orang desa yang lebih peduli terhadap orang lain, berbeda dengan orang kota yang cenderung memikirkan dirinya sendiri.

Salah seorang pemuda desa yang layak dijadikan teladan adalah Tatang Ramdhani. Tokoh pemuda yang berasal dari Desa Cipada, Kecamatan Cikalong Wetan, Kabupaten Bandung Barat ini ternyata bagaikan mutiara terpendam di dasar lautan. Betapa tidak, kiprahnya selama ini ternyata telah membawa banyak perubahan bagi masyarakat di sekitarnya.

Ketika ditemui penulis pada Jum’at pagi (15-01-2016), Tatang sedang sibuk mengurus kebun sayurnya yang terletak tidak jauh dari Situ Lembang Dano, yaitu sebuah danau yang menjadi sumber air bagi masyarakat di sekitar Desa Cipada. Kehadiran penulis disambutnya dengan ramah, kemudian mengajak mampir ke gubuk kecilnya.

Pria kelahiran 1971 yang hanya sempat mengenyam pendidikan sampai kelas 2 Tsanawiyah (pendidikan setingkat SMP) ini ternyata memiliki kepribadian yang menarik. Selain ramah dan rendah hati, dirinya ternyata juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan.

Pelopor Penghijauan Gunung Burangrang

Pada 1996, pria berkumis yang akrab dipanggil “Ayi” ini membuat terobosan besar. Dia mengajak masyarakat  desanya untuk melakukan penghijauan terhadap Gunung Burangrang yang ketika itu kondisinya gundul dan sangat memprihatinkan. Hal itu merupakan akibat terjadinya penebangan liar oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.   

Demi mewujudkan mimpinya untuk menyelamatkan hutan di Gunung Burangrang, kemudian Ayi membentuk kelompok tani dengan nama “Rimbun Jaya”. Selama sekira empat bulan, putra dari pasangan Juhara Priyatna dan Acih ini rela bersusah payah mengajukan proposal ke berbagai pihak demi mencari donatur yang mau mendukung kegiatannya.

[caption caption="Gunung Burangrang yang indah dilihat dari kejauhan (Sumber foto: http://wisatagunung .com)"]

[/caption]

Jerih payah pria berperawakan sedang ini akhirnya membuahkan hasil. Melalui bantuan dari salah seorang wartawan Galura, Ayi dipertemukan dengan Cecep Tasmara, Ketua Rimboen - sebuah komunitas mahasiswa pecinta lingkungan dari Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati. 

Kelompok tani “Rimbun Jaya” bentukan Ayi dan komunitas mahasiswa pecinta lingkungan “Rimboen” yang dikomandani Cecep bersama-sama membuat program penghijauan di seputar Gunung Burangrang yang berjarak sekira 30 km dari Kota Bandung. Mereka menanam lahan gundul seluas 6 ha tersebut dengan pohon pinus dan buncis.

Alhamdulillah berkat kepedulian Ayi yang didukung oleh masyarakat setempat dan mahasiswa pecinta lingkungan dari UIN Sunan Gunung Djati, kondisi Gunung Burangrang kini berhasil hijau kembali. Lokasi di seputar gunung yang banyak dipenuhi pohon pinus tersebut, sekarang  sering dimanfaatkkan oleh berbagai lapisan masyarakat sebagai tempat wisata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline