[caption id="attachment_373456" align="aligncenter" width="490" caption="Ilustrasi Belajar menggambar (sumber: http://3.bp.blogspot.com"][/caption]
Oleh : J. Haryadi
Menggambar ternyata merupakan salah satu kegiatan yang paling digemari oleh anak-anak. Aktivitas ini bisa membuat anak-anak gembira sekaligus merangsang kreativitas mereka. Sayangnya, tidak semua Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mempunyai kemampuan menggambar. Padahal anak-anak didik mereka sering minta dibuatkan gambar tertentu, terutama karakter binatang atau tumbuh-tumbuhan.
Kondisi tersebut tentu sangat memprihatinkan, mengingat salah satu tugas Guru PAUD adalah mengajari menggambar dan mewarnai kepada anak didiknya. Oleh karena itulah, dalam rangka meningkatkan kreativitas guru dalam mengajar menggambar, maka Pusat Kerja Gugus (PKG) PAUD Kecamatan Batujajar yang menaungi berbagai organisasi profesi PAUD seperti IGTKI, IGRA, PAUDNI, IGTKA dan HIMPAUDI, pada Rabu, 5 November 2014 kemarin mengadakan kegiatan Pelatihan Menggambar bertempat di TK “Siti Aminah”, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.
Menurut Ketua Panitia, Siti Patimah, S.Pd. AUD, yang juga sebagai Ketua IGTKI Kecamatan Batujajar, acara pelatihan menggambar yang mengusung tema “Melalui Pelatihan Guru, Kita Tingkatkan Kwalitas Kinerja Guru Kecamatan Batujajar” ini diikuti oleh 100 guru yang berasal dari perwakilan PAUD/TK se-Kecamatan Batujajar. Pada kesempatan tersebut hadir beberapa pejabat pemerintah Kabupaten Bandung Barat dan organisasi profesi guru, diantaranya Ketua UPT Pendidikan SD dan PAUDNI Kecamatan Batujajar, Hj. Euis Siti Jamilah, MM.Pd, Pengawas TK Kecamatan Batujajar, Pandji Mulya, S.Pd, Penilik PAUDNI Kecamatan Batujajar, Wawan Suwandi, S.PD. dan Ketua IGTKI Kabupaten Bandung Barat, Lia Nurlia Sujani, S.PD. AUD.
[caption id="attachment_373457" align="aligncenter" width="600" caption="Ketua UPT Pendidikan SD dan PAUDNI Kecamatan Batujajar, Hj. Euis Siti Jamilah, MM.Pd, sedang memberikan kata sambutan (sumber foto: J. Haryadi)"]
[/caption]
Sementara itu Ketua IGTKI Kabupaten Bandung Barat, Lia Nurlia Sujani, S.Pd. AUD mengatakan bahwa PKG merupakan bengkel guru-guru. Jika ada guru yang bermasalah, maka PKG adalah tempat yang tepat untuk para guru sharing dalam memecahkan masalah yang dialaminya.
Berkaitan dengan kegiatan pelatihan ini, Lia menjelaskan, “ Kemampuan menggambar para guru Paud tergolong rendah. Adanya pelatihan ini sangat membantu para guru paud dalam menguasai teknik-teknik dasar menggambar. Sebab selama ini jika ada anak didik yang minta dibuatkan gambar, biasanya para guru Paud bingung untuk menjawabnya, karena mereka umumnya tidak menggambar. Menggambar itu merupakan salah satu modal untuk mengajar, karena fungsinya sangat penting dalam meningkatkan kreativtas anak”.
Pada kesempatan itu Ketua UPT Pendidikan SD dan PAUDNI Kec. Batujajar, Hj. Euis Siti Jamilah, MM.Pd, dalam sambutannya meminta kepada para peserta pelatihan agar dapat menyerap ilmu yang disampaikan oleh nara sumber dan bisa mengimplementasikannya dengan teknik yang beragam, tetapi tetap mengacu kepada kurikulum.
[caption id="attachment_373458" align="aligncenter" width="467" caption="Hj. Euis Siti Jamilah, MM.Pd, Ketua UPT Pendidikan SD dan PAUDNI Kec. Batujajar, Kab. Bandung Barat (sumber foto: J. Haryadi)"]
[/caption]
“Pelatihan semacam ini perlu terus dikembangkan. Para guru harus mampu menyerap materi yang diajarkan oleh nara sumber dengan baik. Pada tahun 2015 nanti, pemerintah Kabupaten Bandung Barat menargetkan semua guru PAUD minimal berlatar pendidikan SMA. Oleh sebab itu para guru PAUD harus mau melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi,” ujar lulusan S2 Manajemen Pendidikan UNINUS Bandung ini melanjutkan.
Euis juga berpesan agar guru dan kepala sekolah yang sudah menerima bantuan dari pemerintah agar mencatat atau membukukan bantuan tersebut sebagai aset sekolah.
Setelah memberikan kata sambutannya, pejabat yang pernah menjadi guru selama 25 tahun ini akhirnya pada pukul 11.33 WIB, secara resmi membuka acara pelatihan menggambar para guru PAUD/TK dengan membaca basmalah. Acara pun diserahkan kepada nara sumber yaitu Agus Hamdani, alias Agus Gambar, seorang guru gambar yang sangat berpengalaman dan juga sebagai Ketua Forum Pelukis Cimahi (Forkis).
Agus Hamdani memberi materi praktek menggambarnya dengan istilah “Miracle Circle” (Keajaiban Lingkaran). Kemahiran Agus membuat aneka gambar yang berasal dari lingkaran membuat para peserta antusias. Betapa tidak, ternyata hanya dari sebuah lingkaran, bisa dibentuk aneka gambar yang indah. Proses membuatnya juga terbilang cepat, menarik dan mudah dipraktekkan.
[caption id="attachment_373459" align="aligncenter" width="600" caption="Agus Hamdani, Nara Sumber Pelatihan Menggambar (sumber foto: J. Haryadi)"]
[/caption]
Manurut Agus, Menggambar itu mudah. Semua anak bisa menggambar, Cuma kurang durasi latihannya. Ada cara atau trik untuk mengajari mereka yaitu misalnya dengan menugaskan semua anak-anak untuk membuat gambar lingkaran setiap mereka masuk ke kelasnya, karena dari lingkaran itu bisa diciptakan ribuan gambar.
“Menggambar bukanlah bakat, melainkan sebuah keterampilan. Artinya kemampuan menggambar itu merupakan hasil dari proses latihan yang kontinyu dan konsisten. Bakat menggambar hanya diperlukan sebagai percepatan,” ujar Agus Hamdani dengan semangat.
Guru atau orangtua sering salah dalam mendidik anak muridnya. Ketika ada anak yang belajar menggambar dan gambarnya ternyata berbeda dengan gambar rekan-rekannya, biasanya anak tersebut dimarahi karena dianggap salah. Padahal, menggambar itu harus berbeda atau beragam, tidak boleh seragam. Justru kunci menggambar itu terletak pada perbedaan atau keunikannya. Gambar itu akan menarik kalau berbeda, karena mempunyai ciri khas tersendiri.
“Melalui gambar bisa dilihat karekater seseorang. Jadi, gambar itu adalah karakter kita, otak kita,” tambah Agus.
Dalam mendidik anak menggambar, yang dinilai itu bukan bentuk gambarnya, melainkan kreasi dan argumentasi anak dalam menggambar objek yang dibuatnya. Ada juga trik yang bisa membuat anak tertarik menggabar yaitu dengan terlebih dahulu para guru bercerita tentang objek yang akan dijadikan contoh menggambar. Biasanya anak-anak akan tertarik dan antusias ingin mengetahui bentuk gambar dari objek yang diceritakan.
Para guru terlihat begitu antusias mengikuti pelatihan ini. Bahkan beberapa peserta tidak segan-segan bertanya tentang materi yang diberikan. Ketika Agus Hamdaniterlalu cepat mempraktekkan menggambar, mereka memprotesnya agar jangan terlalu cepat. Mereka tampak serius dan berusaha ingin menyerap materi yang disampaikan oleh nara sumber.
[caption id="attachment_373460" align="aligncenter" width="600" caption="Para peserta terlihat begitu antusias mengikuti pelatihan (sumber foto: J. Haryadi)"]
[/caption]
[caption id="attachment_373461" align="aligncenter" width="435" caption="Agus Hamdani tengah serius menyampaikan materi pelatihan dihadapan 100 peserta pelatihan menggambar (sumber foto: J. Haryadi)"]
[/caption]
[caption id="attachment_373462" align="aligncenter" width="600" caption="Suasana pelatihan menggambar di Batujajar, Kab. Bandung Barat (sumber foto: J. Haryadi)"]
[/caption]
Pada bagian akhir Agus Hamdani memberikan tes kepada para guru dengan memberikan sebuah kuis. Agus membuat beberapa coretan di kertas HVS A4 dan menugaskan semua guru untuk membuat gambar berdasarkan coretan tersebut, tanpa harus ada yang dihapus. Tugas ini sangat menarik karena memerlukan tantangan tersendiri. Para guru diajak berimajinasi untuk menggambar sesuatu dari objek yang terlintas tanpa bentuk karena masih berupa goresan acak. Hasilnya ternyata luar biasa. Para guru berhasil mengembangkan kreativitasnya dengan membuat beragam gambar menarik hanya berdasarkan goresan yang dibuat Agus Hamdani.