Dikisahkah, seseorang berpoligami. Suatu saat, istri kedua melewati rumah istri pertama dan menempelkan kertas di pintu rumah, bertuliskan: Pakaian lama dan pakaian baru tidak akan pernah sama di mata pemiliknya.
Saat istri pertama melihat itu, ia segera menambahkan kalimat di bawah tulisah tersebut: Tidak ada cinta sejati kecuali untuk kekasih pertama. Berapa banyak pelancong sudah mengunjungi berbagai tempat, namun kerinduannya hanyalah kepada rumahnya yang pertama.[1]
Istri baru jangan ge-er, istri lama jangan minder.
[1] (disadur dariYuhka ‘An, 216 Qishah Tajma’ al-Hikmah wa al-Tayswiq wa al-Ta’lim karya Dr Anwar Wardah, hal.199)
http://jumanrofarif.wordpress.com/2012/07/13/istri-kedua-dan-istri-pertama-2/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H