Lihat ke Halaman Asli

Jumaini Muis

Mahasiswa

Karya Anak Bandung Film Dokumenter

Diperbarui: 28 Februari 2024   12:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 Sumber Belva Atsil Rismayandi

Film Bebenjangan ini merupakan salah satu  film dokumenter yang menceritakan sebuah budaya di daerah ujung Berung, Benjang tidak hanya satu jenis akan tetapi benjang sendiri terbagi bagi jenisnya diantaranya ada benjang heleran, Benjang gulat, topeng benjang. Dalam film ini dijelaskan bahwa seni bebenjangan sudah tidak dilakukan sesuai dengan norma seninya Karena para pelaku seni memulai pertunjukan dengan meminum minuman keras atau pil-pil yang membuat mabuk dan tidak sadarkan diri sehingga dengan begitu perilaku yang ditunjukkan tidak sepantasnya, seperti memeluk wanita atau melecehkan wanita untuk melampiaskan nafsu nya semata. Disebutkan juga bahwa seni itu seharusnya tidak membawa dampak negatif bagi penikmat seninya, melainkan sebagai sebuah hiburan yang membawa kesan positif dan menyenangkan.Film dokumentar yang di sutradarai oleh Belva Atsil Rismayandi dan Timnya mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia program studi Film dan Teknologi dari Fakultas Pendidikan seni dan Desain. dari film documenter Bebenjangan ini mereka mendapatkan banyak penghargaan, 5 besar nominasi film documenter pendek piala Maya, Best Film, Documentery on LSPR Film Festival 2023, Screening at Open Air Cinema, Keukeun Sunday Funday, Documentary Film Nominee on Bandung International Student Film Festival, Screening at Vincero Cinema, Cinemora Pictures.  

Dari film  bebenjangan ini kita dapat mengetahui  bahwa film ini tidak hanya diangkat sebagai film dokumenter akan tetapi untuk memberikan gambaran kepada para pelaku seni yang ada  untuk tidak seharusnya melakukan atraksi yang berlebihan yang dapat melecehkan kaum wanita dari film ini juga saya jadi tahu bahwa bersuara tidak selalu harus berkoar-koar dimuka umum secara lansung akan tetapi kita bisa menyuarakan keresahan-keresahan yang dirasakan oleh para perempuan yang menjadi korban dari seni ini melalui media film.

Review
Film ini sangat menarik untuk di tonton karena tidak hanya sebagai tontonan semata tapi film ini juga memberi gambaran kepada para pelaku seni bahwa seni bukanlah sebagai ajang melecehkan perempuan tapi sebagai ajang hiburan yang positif dan seni benjang ini kembali dilakukan sesuai dengan ranahnya saja, tidak dilebih-lebihkan apalagi sampai melecehkan perempuan yang sedang menonton.

Reporter : Jumaini Muis

Editor      : Salsa Solli  Nafsika,  M.Pd




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline