Lihat ke Halaman Asli

Jumah

Illustrator

Analisis Farming Media Massa Mengenai Permasalahan Sampah Kabupaten Purbalingga

Diperbarui: 4 September 2024   07:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media memiliki peranan penting dalam pemberitaan masalah sosial, terutama sebagai sumber informasi yang bermanfaat bagi khalayak luas. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan metode analisis framing Robert N. Melalui penelitian ini, diharapkan dapat diidentifikasi pola-pola framing yang memengaruhi persepsi publik dan kebijakan pengelolaan sampah. Selain itu, artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi peran media dalam membentuk opini publik dan mendorong tindakan dalam menyelesaikan isu lingkungan di daerah tersebut. 

Hasil yang didapat dari analisis farming ini menunjukkan bahwa media massa cenderung membingkai permasalahan sampah di Kabupaten Purbalingga dengan menyoroti kurangnya kesadaran masyarakat dan lemahnya kebijakan pemerintah dalam pengelolaan sampah. Media juga sering kali memfokuskan pemberitaannya pada dampak negatif sampah terhadap kesehatan dan lingkungan. Pembingkaian ini dapat mempengaruhi persepsi publik dan mendorong tuntutan untuk perubahan kebijakan yang lebih efektif.

PENDAHULUAN

Permasalahan sampah telah menjadi isu krusial di berbagai daerah, termasuk Kabupaten Purbalingga. Pertumbuhan populasi yang pesat, urbanisasi, dan pola konsumsi masyarakat yang meningkat telah menyebabkan peningkatan volume sampah yang signifikan. Penanganan sampah yang kurang optimal sering kali menimbulkan dampak negatif terhadap kesehatan lingkungan dan masyarakat, seperti pencemaran air, udara, dan tanah. Dalam konteks ini, peran media massa menjadi penting karena media tidak hanya berfungsi sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai pembentuk opini publik melalui framing isu-isu tertentu, termasuk permasalahan sampah.

Analisis framing media massa terhadap permasalahan sampah di Kabupaten Purbalingga bertujuan untuk mengidentifikasi bagaimana media menyajikan dan membingkai isu ini kepada publik. Media dapat membingkai isu sampah sebagai masalah lingkungan, kesehatan, atau bahkan politik, tergantung pada agenda dan sudut pandang yang diambil. Dengan menggunakan pendekatan analisis framing, penelitian ini mengeksplorasi bagaimana pilihan kata, visual, dan narasi dalam pemberitaan dapat memengaruhi persepsi dan respons masyarakat terhadap permasalahan sampah.

Melalui analisis ini, diharapkan dapat ditemukan pola-pola framing yang digunakan oleh media dalam memberitakan isu sampah di Kabupaten Purbalingga, serta dampaknya terhadap opini publik dan kebijakan pemerintah setempat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam memahami peran media dalam pembentukan opini publik mengenai isu lingkungan dan menjadi dasar bagi upaya peningkatan literasi media masyarakat serta pengambilan kebijakan yang lebih efektif dalam penanganan masalah sampah.

 

KAJIAN PUSTAKA

Kajian pustaka dalam penelitian ini berfokus pada teori-teori yang relevan dengan analisis framing media massa dan permasalahan sampah di Kabupaten Purbalingga. Analisis framing, menurut Entman (1993), adalah proses seleksi aspek tertentu dari realitas dan penekanan aspek-aspek tersebut untuk menyampaikan pesan tertentu kepada audiens. Dalam konteks media massa, framing memainkan peran penting dalam membentuk persepsi publik mengenai isu-isu sosial seperti permasalahan sampah. Penelitian oleh Scheufele dan Tewksbury (2007) menunjukkan bahwa framing dapat mempengaruhi bagaimana masyarakat memahami dan bereaksi terhadap isu-isu lingkungan. Dalam kasus permasalahan sampah, media massa dapat menggunakan framing untuk mengarahkan perhatian publik pada aspek tertentu dari masalah ini, seperti dampak lingkungan, tanggung jawab pemerintah, atau partisipasi masyarakat.

Selanjutnya, teori agenda-setting yang dikembangkan oleh McCombs dan Shaw (1972) juga relevan dalam menganalisis bagaimana media massa mempengaruhi perhatian publik terhadap isu permasalahan sampah. Teori ini menyatakan bahwa media tidak hanya memberi tahu publik apa yang harus dipikirkan, tetapi juga tentang apa yang harus dipikirkan. Penelitian oleh Ader (1995) menguatkan konsep ini dengan menunjukkan bagaimana isu lingkungan sering kali menjadi lebih menonjol di mata publik ketika media secara aktif meliput dan menekankan pentingnya isu tersebut. Dalam konteks permasalahan sampah di Kabupaten Purbalingga, media massa dapat berperan penting dalam menentukan isu-isu mana yang dianggap penting oleh masyarakat dan bagaimana mereka memprioritaskan tindakan terkait isu tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline