MALAM telah larut saat kami check-in di Fragrance Hotel-Ruby yang terletak di Jalan Geylang Lorong 20, Singapura.
Saat itu adalah Jumat malam, 18 Juni 2010 lalu. Kata pemandu kami, kawasan ini dikenal sebagai zona merah. Saking sering terjadi kasus kriminal.
Wilayah ini juga dicap sebagai kawasan remang-remang. Di sini, sangat mudah dijumpai para wanita yang menjajakan tubuhnya untuk dinikmati para hidung belang.
Geylang tak jauh beda dengan Gang Dolly di Surabaya (Jawa Timur) atau Jalan Nusantara di Kota Makassar (Sulawesi Selatan).
Badan ini sebenarnya agak lelah. Sebab sejak pagi hingga tiba di hotel malam itu, kami telah mengunjungi beberapa tempat wisata di Singapura.
Karena keliling kota, tak sempat tidur siang.
Karena kali pertama menginjakkan kaki di Singapura, saya merasa rugi jika melewatkan malam itu dengan hanya tidur di hotel.
Bukan hanya alasan itu. Keterangan si pemandu tentang Geylang, membuat saya makin penasaran untuk mengarungi kehidupan malam di kawasan ini.
Setelah menyimpan tas dan bawaan lainnya di kamar, sejenak saya membuka laptop yang terhubung dengan internet.
Kata kunci 'Geylang' kemudian saya ketik di mesin pencari Google.
Saya sengaja melakukan hal ini untuk mendapatkan tambahan informasi tentang Geylang.