Lihat ke Halaman Asli

Juli Prasetya

Pemuda desa tampan dan sederhana yang mencintai dunia literasi, sastra, sejarah, komunikasi, sosial dan budaya.

Nazar Kang Zohri

Diperbarui: 15 Juli 2018   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humor. Sumber ilustrasi: PEXELS/Gratisography

Kang Zohri akhirnya berhasil menjadi juara dunia lari (dari kenangan), namun ia kebingungan mencari bendera negaranya untuk melakukan selebrasi dengan mengelilingi lapangan sekali lagi. Ia mondar-mandir keliling lapangan selama seperebusan mi Sakura (kurang lebih 3 menit). Sialnya ia tidak menemukannya, para official pun tidak ada di sana.

Ia hampir putus asa, dan pada akhirnya Kang Zohri kemudian menunduk melakukan saktah, membatin, dan bernazar dalam hati "barang siapa yang detik ini memberiku bendera negaraku tercinta, jika ia laki-laki akan saya jadikan saudara, jika perempuan akan saya jadikan istri". Ajaib, beberapa detik kemudian ada seorang perempuan cantik dengan wajah berminyak keluar dari bangku penonton dan menuju ke arah kang Zohri. Ia memberikan bendera negaranya yang entah karena kebetulan atau karena takdir semesta, sangat mirip dengan warna bendera negara Kang Zohri

"Mas kiye benderaku degawa bae, tapi nggawane dewalik ya men keton kaya bendera negarane rika," kata si perempuan cantik dengan wajah berminyak.

Mendengar hal tersebut Kang Zohri spontan langsung melakukan sujud syukur, ternyata di dunia yang kejam ini masih banyak orang baik seperti perempuan cantik dengan wajah berminyak.

Setelah lama melakukan sujud syukur dan mengucapkan terimakasih tak terperi kepada semesta, dan si perempuan cantik dengan wajah berminyak, Kang Zohri hampir melupakan siapa gerangan nama perempuan cantik dengan wajah berminyak yang meminjamkan benderanya.

"Oh ya, mba namanya siapa!!!?" Teriak Kang Zohri dari pinggir lapangan, seperti adegan Ana Althofunnisa menanyai Azzam di film KCB

"Jenengku Yuna mas, Yuna Lestari!!!" jawab Perempuan cantik dengan wajah berminyak dari tribun penonton.

Beberapa hari setelah kejadian ajaib itu, Kang Zohri terus terngiang-ngiang dengan wajah berminyak khas Yuna Lestari. Ia tak bisa berkonsentrasi saat berlatih. Ia mencoba berlari kemudian jatuh, bangun , jatuh lagi dan tak bisa bangkit lagi. Kang Zohri seperti kehilangan kecepatan dan kekuatan kakinya.

Kang Zohri mengalami gejala rindu.

Untuk mengobati rasa penasaran dan rindunya. Ia mencari nama Yuna Lestari di mesin pencarian Google.

Maka ditemukanlah foto-foto dan artikel seputar tempe mendoan dan semut rangrang saat mengetikkan nama Yuna Lestari di sana.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline