Lihat ke Halaman Asli

Covid-19

Diperbarui: 28 Januari 2022   21:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dunia saat ini masih menghadapi pandemi global yang di sebabkan oleh penyebaran
Corona Virus Disease atau yang lebih dikenal dengan Covid-19 sejak tahun 2019 yang berawal
dari Kota Wuhan, Cina dan mulai masuk menyebar ke Indonesia tahun 2020 -- sekarang.
Indonesia pun mengalami dampak yang cukup serius dari penyebaran virus ini. Salah satunya
berdampak di sektor Pendidikan.
Merespon pandemi global Covid-19 ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI telah
mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan
dalam masa darurat penyebaran Covid-19. Salah satu isinya adalah kebijakan untuk
melaksanakan proses Belajar dari Rumah melalui pembelajaran daring/jarak jauh.

Dampak COVID - 19 yang cukup masif tentunya mempengaruhi semua bidang, tak terkecuali bidang Pendidikan. Dengan adanya wabah pandemi COVID - 19 berbagai institusi pendidikan mengubah proses pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh yang berbasis daring untuk beradaptasi dengan situasi pandemi. Media sosial sebagai media pembelajaran jarak jauh bisa membantu pengguna berinteraksi dengan siapa pun dan kapan pun melalui koneksi internet dan sarana pembelajaran dan pengembangan diri. Melimpahnya informasi didunia maya menjadikan media sosial sebagai salah satu sarana pembelajaran dan pengembangan diri.

Berdasarkan survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), penetrasi pengguna internet di Indonesia mencapai 143,26 juta jiwa atau sebesar 54,68% dari total 262 juta jiwa. Jumlah ini meningkat 10,5 juta atau sekitar 7.9% dari 2016 (132.7 juta). Setelah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang pelaksanaan kebijakan pendidikan dalam masa darurat penyebaran Covid-19. Berbagai Universitas salah satunya Universitas Aisyiyah Yogyakarta mengadakan pembelajaran jarak jauh atau pembelajaran yang dilakukan dari rumah dengan media internet/ menggunakan media sosial.

Berbagai Universitas salah satunya Universitas Aisyiyah Yogyakarta merancang E - Learning System yang merupakan suatu sistem pembelajaran berbasis daring yang dapat diakses melalui internet yang mana didalamnya berisi berbagai referensi pembelajaran, dan aktivitas pembelajaran, serta akses terhadap kelas yang dilakukan secara online. Sejak adanya pandemi COVID - 19 Perkuliahan secara online dilakukan melalui berbagai media sosial yang berbasis daring seperti whatsapp, zoom, google meet maupun Telegram.

Salah satu media belajar yang digunakan kampus Universitas Aisyiyah Yogyakarta dalam melakukan pembelajaran daring yaitu mereka menggunakan elearning. Elearning sebagai media pengajaran dan pembelajaran yang menggunakan rangkaian elektronik (LAN, WAN atau Internet) untuk menyampaikan isi pembelajaran, interaksi atau bimbingan. 

Elearning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan internet atau media jaringan komputer lain. Elearning juga mempermudah interaksi antara siswa dengan bahan atau materi pelajaran,siswa dapat saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan berulang-ulang, dengan kondisi yang demikian itu siswa dapat lebih menetapkan penugasannya terhadap materi pembelajaran.

Hal pertama yang paling dirasakan terkait kendala yang dihadapi adalah jaringan internet yang terkadang tidak stabil saat proses pembelajaran berlangsung, ditambah lagi belum semua siswa di seluruh wilayah Indonesia memiliki sarana dan prasarana yang memadai, Selain itu beberapa Mahasiswa sering mengeluhkan bahwa mereka merasa tidak paham atas materi yang diberikam melalui daring, hal ini tentunya bisa disebabkan oleh keadaan rumah yang kurang kondusif, beberapa Guru/Dosen yang hanya memberikan materi untuk dipelajari sendiri tanpa dijelaskan, Serta Materi yang sulit dipahami jika diajarkan melalui pembelajaran berbasis daring.

Kemudian, penggunaan kuota internet yang boros dan tidak murah juga menjadi faktor kenapa pembelajaran berbasis daring, mengingat bahwa tidak semua orang mampu membeli kuota paket internet yang terbilang cukup mahal ini. Di sisi lain, perkulihan secara daring juga memiliki keuntungan seperti fleksibilitas nya, yang mana kita bisa mengakses berbagai materi perkuliahan serta kelas online dimana saja selama tempatnya kondusif untuk melaksanakan pembelajaran. Selain itu.

Di dalam perkuliahan daring, Mahasiswa bisa menikmati perkuliahan yang terbilang lebih santai karena tidak dilakukan secara formal seperti pembelajaran tatap muka di kelas offline dan juga perkuliahan terbilang lebih efisien, dikarenakan akses kepada berbagai materi perkuliahan dipermudah dan perkuliahan bisa diakses dari kamar sendiri dengan modal internet yang stabil sehingga terbilang jauh lebih efisien baik bagi dosen maupun mahasiswa. Dengan waktu yang terbilang lebih bebas, serta pembelajaran secara mandiri,tentunya perkuliahan berbasis daring memiliki poin plusnya tersendiri.

Kita tentunya tidak bisa memaksakan untuk menerapkan metode pembelajaran saat ini dengan sistem tatap muka langsung untuk daerah yang masih terdampak kasus positif COVID-19 yang masih cukup tinggi. Namun demikian, jika ada perubahan keputusan pemerintah mengenai 

diperbolehkannya pembelajaran tatap muka, perlu juga diperhatikan bahwa protokol kesehatan harus tetap dijaga dengan ketat untuk semua unsur yang terlibat dalam pendidikan baik siswa maupun guru sehingga kasus baru penyebaran COVID-19 tidak muncul .




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline