Lihat ke Halaman Asli

1 Juta Orang Miskin Teratasi di RI

Diperbarui: 26 Juni 2015   03:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1310036016715740361

1 JUTA ORANG MISKIN TERATASI DI RI Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah orang miskin turun 1 juta orang dalam setahun ini. Penurunan ini diklaim sebagai keberhasilan pemerintah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah orang miskin turun 1 juta orang dalam setahun ini. Kepala BPS Rusman Heriawan menyebutkan per Maret 2011 jumlah orang miskin sebesar 30,02 juta orang atau 12,49% dari total seluruh penduduk Indonesia. Sedangkan jika dibandingkan pada Maret 2010, di mana penduduk miskin sebesar 31,02 juta orang atau 13,33% maka terjadi penurunan 1 juta orang dalam setahun. Meski hanya sejuta dari total pengangguran, penurunan itu bisa menjadi bentuk keberhasilan pemerintah dalam menurunkan tingkat pengangguran. Penurunan pengangguran akan secara otomatis membantu pemerintah dalam memerangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat. Pendapat saya dengan penurunan angka kemiskinan di Indonesia ini sebagai akibat dari dampak perekonomian yang memang untuk saat ini Indonesia telah mencapai titik perekonomian yang baik. Meski hanya 1 juta orang saja menurut data dari BPS tersebut, ini saya yakinkan bahwa memang telah terbukti dengan angka tersebut tingkat kesejahteraan kita meningkat, meskipun jumlah orang miskin banyak di desa, tapi menurut saya pergerakannya lebih cepat juga di desa, sehingga terlihat harapan adanya keseimbangan. BPS mencatat dari 1 juta orang yang berhasil lepas dari kemiskinan, 953.000 orang berasal dari pedesaan. Sementara penduduk yang berhasil terlepas dari kemiskinan di kota hanya 51.000 orang. Untuk mengukur angka kemiskinan, menurut BPS sendiri menggunakan konsep kebutuhan dasar. 

13100361381870599194

Dengan begitu menurut saya kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan seseorang atau keluarga dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan non makanan. Garis kemiskinan makanan adalah 2.100 kalori per kapita per hari. Garis kemiskinan non makanan meliputi perumahan, sandang,pendidikan, kesehatan dan kebutuhan pokok non makanan lainnya. Metode ini digunakan sejak tahun 1998 supaya hasil perhitungan konsisten dan terbanding dari waktu ke waktu. Dari jumlah orang miskin per Maret 2011, peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan sangat besar yakni mencapai 73,52 persen dibandingkan peranan komiditi bukan makanan seperti perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Pendapat saya dengan penurunan angka kemiskinan ini saya sebagai anak bangsa dan juga sebagai rakyat Indonesia, sudah saatnya memang bangsa ini untuk mulai bangkit dari keterpurukan, kita juga tidak boleh merasa puas sampai disini, sebenarnya masih banyak lagi tugas pemerintah untuk membenahi negeri ini, contohnya untuk memperbaiki infrastruktur yang sudah memadai seperti membangun jalan, jembatan, pelabuhan, pelistrikan, dan telekomunikasi serta meratakan kesenjangan social yang makin dirasakan masyarakat.

13100362261635610307

Dan saya berpesan untuk pemerintah saat ini, semoga kinerja pemerintahan saat ini dapat dirasakan semakin baik lagi untuk rakyat kita. Juga dengan penurunan angka kemiskinan tersebut saya harapkan terbukanya lapangan usaha yang semakin lebar dan bisa mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia saat ini. Saya juga berpesan janganlah pemerintah gelap mata akan keberhasilan penurunan tingkat kemiskinan ini, saya berharap dari angka 1 juta tersebut dapat berangsur jumlahnya semakin menurunnya tingkat kemiskinan di Indonesia secepatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline