Lihat ke Halaman Asli

Belajarlah dari Kamerad "MAO" untuk Mengejar Mimpi!

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dirangkum oleh: Julius Khang SE.
Tulisan yang luar biasa membangkitkan bagaimana SESEORANG mampu meningkatkan harga diri suatu bangsa. Dengan MIMPI, CITA CITA dan SEMANGAT.

" Mimpi " Orang mungkin lupa bagaimana Cina bangkit.
Sejarah mereka disusun dengan gemuruh pada 1958.
Waktu itu Mao Zedong dengan mulut tipis mirip tukang sulap
menancapkan semangat kepada rakyatnya.
"Kalian rakyat China yang hancur terpuruk ratusan tahun sudah saatnya bangun dari tidur"
"Saatnya kita berdiri dengan kepala tegak"
“Cina harus setingkat Inggris, dalam waktu 15 tahun” katanya.
Cita-cita Mao Zedong(Pendiri Partai Komunis china, seorang yang luar biasa) itu mengundang banyak cemoohan.
“Dia sedang bermimpi,” begitu kata para kapitalis dari Inggris dan Amerika Serikat.

Begitu miskinnya china di zaman Mao, sehingga pemimpin Soviet berkata:
Sampai rakyat China harus berbagi 1 celana dalam untuk 2 orang pun,
China tetap tidak akan mampu membayar hutangnya kepada Soviet."

Ucapan yang sangat menyinggung perasaan rakyat China itupun disampaikan Mao
kepada rakyatnya dengan cara menyiarkannya lewat siaran radio,
penghinaan dari pemimpin Sovyet itu, secara terus menerus dari pagi hingga malam
ke seluruh negeri sambil mengajak segenap rakyat China untuk bangkit
dan melawan penghinaan tersebut dengan cara berkorban.

Ajakan Mao kepada rakyatnya adalah menyisihkan 1 butir beras, ya,
hanya 1 butir beras untuk setiap anggota keluarga, setiap kali mereka akan memasak.
Jika 1 rumah tangga terdiri dari 3 orang maka cukup sisihkan 3 butir beras.
Beras yang disisihkan dari 1 Milyar penduduk China tersebut, tidak dikorupsi tentunya akan menghasilkan 1 milyar butir beras setiap hari. Hasilnya dikumpulkan ke pemerintah untuk dijual.
Uangnya digunakan untuk membayar hutang kepada negara pemberi hutang,
yang telah menghina mereka. Akhirnya China berhasil melunasi hutang mereka
ke Sovyet dalam waktu yang sangat cepat. Dan tidak pernah berhutang pada Soviet lagi.

Keterhinaan yang mendalam telah membangkitkan rasa nasionalisme China untuk bangkit melawan hinaan tersebut dengan tindakan nyata, bukan hanya tindakan seremonial, pidato atau upacara di stadion besar.

Setengah abad kemudian, sejarah membuktikan bahwa Mao Zedong tidak sedang
bermimpi. Dia yakin negeri petani itu bisa menjadi negeri industri.
Saat ini negeri mana yang bisa membendung aliran produk dari Cina?
Bahkan komponen roket-roket Badan Antariksa Nasional Amerika Serikat
(NASA) pun dari Cina–sebagian malah terungkap itu hasil komponen bekas
yang dikumpulkan industri rumahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline