Salam wahai para pembaca, pada kesempatan kali ini ijinkan saya memperkenalkan diri sebelum memulai artikel ini. Nama lengkap saya yaitu Julius Adetya Eka Bhaswara, biasa dipanggil Julius. Saya adalah salah satu siswa SMA Kolese Loyola yang sekarang duduk di kelas XI. Pada kesempatan kali ini, saya ingin menuliskan sebuah essay yang berbicara tentang materi-materi biologi yang diawali dengan organel di dalam sel. Sebelum membahasnya, kita juga harus paham mengenai apa itu organel di dalam sel? Dan apa saja fungsi dari organel-organel tersebut? Bagaimana struktur dari masing-masing organel? Apakah organel sel hewan sama dengan sel tumbuhan? Lalu, ada apa saja jenis organel tersebut? Terlebih dahulu, kita harus memahami apa itu sel dan bagaimana sejarah perkembangan sel.
Sejarah perkembangan sel bermula pertama kali dikemukakan oleh Robert Hooke, dia adalah seorang ilmuwan yang menemukan sel mati dari sel gabus. Lalu penemuan sel selanjutnya diteruskan oleh Anthony Van Leeuwenhoek yang menemukan sel hidup pada spirogyra dan bakteri. Penemu sel berikutnya adalah M.J. Schleiden bersama T. Schwann yang mengungkapkan bahwa sel sebagai unit dasar kehidupan, yang memiliki sifat struktural, fungsional (sederhana dan paling kecil) serta genetik atau hereditas. Schleiden menemukan bahwa tumbuhan tersusun atas sel, sedangkan Schwann menemukan bahwa hewan tersusun atas sel.
Selanjutnya, Rudolf Virchow menemukan bahwa sel berasal dari sel sebelumnya, dikarenakan sel mempunyai kekuatan untuk membelah diri menjadi lebih banyak. Lalu ada juga Purkinje yang berpendapat bahwa protoplasma adalah cairan yang ada di dalam sel. Tahun berikutnya, Lynn Margulis menukan bahwa "beberapa organel (dulunya) adalah sel itu sendiri" dan ia juga yang menemukan teori endosimbiosis (hubungan dalam sel) yang didapat dari beberapa organel yang mempunyai DNA tersendiri yaitu nukleus, plastida, mitokondria serta memiliki membran ganda.
Sel hewan dan tumbuhan tidak seluruhnya tersusun atas organel, struktur, serta fungsinya yang sama. Ada beberapa organel yang tidak ada di sel hewan tetapi hanya ada di sel tumbuhan (contohnya adalah dinding sel dan plastida) dan juga sebaliknya ada beberapa organel yang tidak ada di di sel tumbuhan tetapi hanya ada di sel hewan (contohnya adalah sentriol di sentrosom dan lisosom). Adapula organel yang terdapat di kedua sel baik tumbuhan maupun hewan yaitu vakuola namun, vakuola di sel hewan lebih kecil daripada vakuola di sel tumbuhan dikarenakan fungsi dari vakuola itu tersebut.
Pada sel tumbuhan, vakuolanya lebih besar dari sel hewan karena memerlukan banyak ruang untuk menyimpan zat makanan. Dan pada tanaman tertentu yang menghasilkan getah, alkaloid, tanin dan minyak terpenting, tanaman tersebut menyimpannya dalam vakuola. Itulah mengapa vakuola dalam sel tumbuhan lebih besar dibandingkan sel hewan. Urutan menurut besar kecilnya bentuk sel adalah urutan pertama yaitu sel tumbuhan lalu urutan kedua sel hewan dan urutan ke tiga yaitu bakteri. Mengapa sel tumbuhan dapat lebih besar daripada sel hewan? Karena pada sel tumbuhan terdapat organel yang digunakan untuk fotosintesis tumbuhan yaitu plastida, sedangkan sel hewan tidak memiliki plastida. Faktor lainnya adalah lebih besarnya vakuola pada sel tumbuhan untuk menyimpan cadangan makanan yang banyak sedangkan pada sel hewan vakuolanya lebih kecil. Bagian-bagian sel yang berperan dalam melindungi sel antara lain adalah peroksisom, dinding sel dan membran sel.
Organel adalah salah satu dari beberapa struktur dengan fungsi-fungsi khusus yang terapung-apung dalam sitoplasma sel. Dahulu, organel dikenali melalui penggunaan mikroskop, serta juga melalui penggunaan fraksinasi sel. Organel sel yang kuat adalah organel sel yang bisa beradaptasi dalam berkembangnya jaman.
Pada kesempatan kali ini, saya akan membahas tentang ketahanan antara plastida dan ribosom dimana keduannya adalah organel yang penting dalam sel tumbuhan maupun sel hewan. Yang pertama adalah plastida, apa itu plastida? Plastida merupakan salah satu organel yang terspesialisasi pada sel tumbuhan untuk melakukan fotosintesis yang dapat menghasilkan gula untuk energi bagi tumbuhan tersebut dan oksigen yang dikeluarkan untuk makhluk hidup lainnya yaitu hewan dan manusia.
Plastida merupakan organel sel yang bermembran ganda yang ditemukan pada sel tumbuhan dan beberapa alga yang fungsi utamanya bertanggung jawab terhadap aktivitas seperti pembuatan energi dan pembuatan makanan serta penyimpanan makanan. Hampir semua plastida mampu melakukan fotosintesis, akan tetapi beberapa spesialisasi plastida tidak mampu berfotosintesis. Pada plastida ini juga ada sebuah membran yang bernama membran permiable yang berfungsi untuk menyaring zat-zat yang akan masuk ke kloroplas serta dapat melawan mutasi genetik serta virus. Berikut adalah beberapa tipe plastida yang telah ditemukan oleh para peneliti yaitu :
*Plastida Kloroplas
Kloroplas yang merupakan plastida yang telah diketahui hampir semua orang. Plastida ini bertanggung jawab terhadap fotosintesis tumbuhan dan kebanyakan alga. Kloroplas sendiri tersusun atas tilakoid yang merupakan tempat terjadinya fotosintesis karena mengandung klorofil. Kloroplas memiliki jumlah mulai dari lebih dari satu, beberapa pada alga dan berkisar 75-125 pada sel tumbuhan angiospermae. Membran luar yang merupakan turunan dari retikulum endoplasma tersusun atas 30 % protein dan 70 % lemak sementara membran dalam tersusun atas 0% protein dan 40 % lipid (lemak) seperti halnya pada bakteri.
(0 % artinya ada tetapi dalam jumlah yang sangat sedikit). Dengan adanya membran luar kloroplas, plastida ini mampu melewatkan molekul molekul berukuran kurang dari 10 kilodalton tanpa selektivitas. Sedangkan dibagian membran dalam terjadi seleksi apa yang dapat masuk dan keluar menggunakan transport aktif oleh karena itu membran dalam bersifat selektif permeabel.Stroma merupakan cairan kloroplas yang berguna untuk menyimpan hasil fotosintesis dalam bentuk pati (amilum) yang mengandung banyak enzim metabolisme.