Lihat ke Halaman Asli

JULI SAPUTRIANA

Mahasiswa umri

Kenali Kecurangan atau Fraud dalam Istilah Akuntansi

Diperbarui: 4 November 2019   16:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Dunia akuntansi dan keuangan terus bergerak maju dan berkembang. Sebagai salah satu pihak yang juga merasakan akuntansi kita harus terus mengupdate dan menambah pengetahuan kita tentang akuntansi. Akuntansi terkadang disebut "bahasa bisnis." Mengapa? Karena berkomunikasi begitu banyak informasi yang pemilik, manajer, dan investor perlu mengevaluasi kinerja keuangan perusahaan. Orang-orang ini adalah semua pemangku kepentingan dalam bisnis-mereka yang tertarik dalam kegiatannya karena mereka terpengaruh oleh mereka. Bahkan, tujuan akuntansi adalah untuk membantu para pemangku kepentingan membuat keputusan bisnis yang lebih baik dengan menyediakan informasi keuangan. Lebih penting lagi, akuntan memastikan bahwa pemangku kepentingan memahami makna dari informasi keuangan, dan mereka bekerja dengan baik individu dan organisasi untuk membantu mereka menggunakan informasi keuangan untuk menangani masalah bisnis.

Dalam akuntansi, dikenal dua jenis kesalahan yaitu kekeliruan (error) yang mengandung unsur ketidaksengajaan dan kecurangan (fraud) yang bisanya memang disengaja untuk menaikkan harga saham perusahaan. Fraud adalah tindakan curang yang dilakukan sedemikian rupa, sehingga menguntungkan diri sendiri, kelompok, atau pihak lain (perorangan, perusahaan atau institusi).Sebagai konsep legal yang luas ,kecurangan menggambarkan satiap upaya penipuan yanag disengaja.Pelaporan Keuangan yang curang adalah salah saji atau pengabaian jumlah atau pengungkapan yang disengaja dengan maksud  menipu para pemakai laporan itu.Ada beberapa faktor yang mendorong seseorang untuk melakukan fraud atau kecurangan dalam pelaporan keuangan perusahaan adalah:

1. Faktor General atau Umum

Merupakan faktor yang berhubungan dengan organisasi sebagai korban perbuatan kecurangan. Faktor ini meliputi:

a. Kesempatan (Opportunity)

Kesempatan melakukan kecurangan tergantung pada kedudukan pelaku terhadap objek kecurangan. Umumnya, manajemen suatu organisasi atau perusahaan memiliki potensi yang lebih besar untuk melakukan kecurangan daripada karyawan. Tetapi, patut digarisbawahi bahwa kesempatan melakukan kecurangan akan selalu ada pada setiap level kedudukan

b. Pengungkapan (Exposure)

Terungkapnya suatu kecurangan dalam organisasi atau perusahaan belum menjamin tidak terulangnya kecurangan tersebut, baik oleh pelaku yang sama maupun yang lain. Oleh karena itu, setiap pelaku kecurangan seharusnya dikenakan sanksi apabila perbuatannya terungkap.

2. Faktor Individu

Faktor ini berhubungan dengan individu sebagai pelaku kecurangan yang terdiri dari:

a. Ketamakan (Greed)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline