Dengan Surat Apostolik "Patris corde" ("Dengan Hati Seorang Bapa"), Paus Fransiskus memperingati 150 tahun deklarasi Santo Yusuf sebagai Pelindung Gereja Semesta oleh Beato Paus Pius IX. Untuk memperingati peristiwa tersebut, Bapa Suci telah mencanangkan "Tahun Santo Yusuf" mulai 8 Desember 2020 hingga 8 Desember 2021
(Dilansir dari dokpen KWI 12/09/2020).
Dengan ditetapkannya tahun 2021 sebagai Tahun santo Yusuf, kita diajak untuk semakin mengenal dan mempelajari tentang santo Yusuf itu sendiri. Selain itu kita juga diajak untuk merefleksikan sosok rendah hati yang tidak kita ketahui apa-apa tentangnya selain ketulusan hatinya. Dari situ muncul berbagai macam pertanyaan tentang santo Yusuf ini misanya: seperti apa orangnya? Bagaimana prilakunya? Dan masih banyak lagi pertanyaan yang muncul karena sosok yang satu ini.
Sosok yang murah hati dan lemah lembut
"Belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati. Maka hatimu akan mendapat ketenangan. Sebab enaklah kuk yang Kupasang, dan ringanlah beban-Ku."(Mat 11:25-30)
Tidak banyak yang kita tentang santo Yusuf selain seorang yang tulus hati. Akan tetapi dari pernyataan dan pribadi yesus kita dapat menyimpulkan bahwa santo Yusuf adalah sosok yang murah hati. Hal ini tampak dari perkataan dan perbuatan Yesus yang selalu tampil dihadapan orang Israel sebagai penyelamat yang murah hati dan lemah lembut. Sebagai seorang Bapa, sudah pasti santo Yusuf mengajarkan kepada Yesus uuntuk menjadi pribadi yang lemah lembut dan murah hati. Gambaran inilahh yang membuat Yesus menampilkan sosok Allah Bapa sebagai seorang Bapa yang lemah lembut dan murah hati.
Tidak ada yang mengenal santo Yusuf selain Tuhan Yesus sendiri
"Tidak seorang pun mengenal Bapa selain Anak, serta orang-orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya"(Mat 11:27)
Dari ayat tersebut memang pertama-tama perkataan Tuhan Yesus ini ditujukan kepada Allah Bapa. Akan tetapi dari ayat ini pula kita dapat mengambil kesimpulan bahwa selain Yesus dan orang-orang yang berkenan kepadaNya atau disini kita bisa sebut sebagai keluargaNya, tidak ada yang mengenal pribadi santo Yusuf. Hal ini tampak jelas dari pernyataanNya ini, bahkan keempat penulis injil sekalipun tidak ada yang begitu mengenal santo Yusuf. Oleh karena itu, dapat kita katakana bahwa hanya Yesus yang mengenal pribadi santo Yusuf.
Belajar Menerima Dari Santo Yusuf
"Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum , ia bermaksud menceraikannya diam-diam" (Mat 1:19)