Lihat ke Halaman Asli

julio purba kencana

Hanya orang di persimpangan kiri jalan

"Sebayant" sebagai Konsep Surga Manusia Dayak Keninjal

Diperbarui: 28 Agustus 2022   14:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi Foto: Oktavian Balang (www.kompasiana.com/balang)

Setiap bangsa di dunia ini pasti memiliki konsep tentang dunia setelah kehidupan. Entah itu, reinkarnasi, surga neraka maupun hilang begitu saja, konsep tentang dunia setelah kematian inilah yang membuat manusia menjalani kehidupan sebagaimana yang telah di anjurkan oleh bangsa tempat ia berada. 

Kehidupan setelah kematian ini menerapkan berbagai istilah penghakiman yang berbeda-beda. Namun pada akhirnya tujuan terakhir dari setiap konsep yang ada tetap memiliki satu kesamaan yaitu kebahagiaan kekal atau surga. 

Konsep surga, neraka bahkan penghakiman akhir dimiliki oleh hampir setiap kepercayaan dan bangsa yang ada di dunia. konsep ini membuat setiap manusia yang memiliki kepercayaan tertentu tidak dapat berbuat semaunya karena ketakutan akan hari penghakiman akhir, yang membuatnya tidak melanggar etika dalam pergaulan sehari-hari. Salah satu contoh manusia atau bangsa yang memiliki konsep tersendiri tentang surga adalah suku Dayak keninjal.

Konsep surga dalam pandangan manusia Dayak keninjal dipandang sebagai suatu tempat yang memiliki keindahan yang tiada tara. Semua manusia Dayak keninjal yang berhasil mencapai kesempurnaan dipercaya akan menikmati kebahagiaan kekal di dalam surga yang mereka sebut sebagai sebayant

Manusia Dayak keninjal percaya bahwa apabila mereka hidup harmoni dengan alam, serta menjalankan setiap tradisi dan hukum adat niscaya mereka akan mencapai kesempurnaan dan masuk sebayant

Kesempurnaan dan kebahagiaan akhir yang dicapai di sebayant tidak bisa dicapai apa bila manusia Dayak keninjal selalu melanggar aturan dan tradisi yang ada. Bahkan sebaliknya apabila mereka melanggar tradisi yang ada mereka akan dihukum oleh roh para leluhur. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline