Lihat ke Halaman Asli

julio purba kencana

Hanya orang di persimpangan kiri jalan

Wanita di Mata Bhisma Dewa Brata

Diperbarui: 28 Agustus 2022   13:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi (foto:kompasiana.com)

Dewasa ini peran Wanita dan pria sudah tidak seperti zaman sebelum emansipasi Wanita. Zaman sekarang kaum Wanita juga sudah mulai mengambil peran yang sama dengan perang yang dimiliki oleh kaum pria. Bahkan tidak jarang di sebuah perusahaan peran pemimpin sudah diisi oleh kaum Wanita. Akan tetapi, keadaan ini masih belum disadari oleh Sebagian orang yang membenci kaum pria dan menganggap budaya patriarki masih menguasai dunia zaman ini.

Orang-orang ini menganggap bahwa sebagian besar atau bahkan semua pria mendominasi hampir setiap aspek kehidupan manusia. Padahal dalam kenyataannya, orang yang terbelakang di sekolah adalah pria, orang yang menjadi narapidana kebanyakan adalah pria, orang yang mati di peperangang adalah pria. Fakta ini membuktikan bahwa tuduhan yang dilontarkan oleh Sebagian orang yang tidak menyukai pria. Mereka menjadikan beberapa pria sukses sebagai contoh dominasi pria padahal dalam kenyataannya fakta seperti ini tidak dapat dibenarkan. Karena menjadikan Sebagian pria untuk mengatakan dominasi pria secara keseluruhan.

Keadaan ini sama seperti kisah dalam dunia pewayangan dan epos mahabarata. Dimana Dewi Amba sangat membenci Bhisma Dewabrata karena menolak cintanya. Dewi Amba bahkan bersumpah sebelum kematiannya ia ingin menitis menjadi orang yang membunuh Bisma. Padahal Bhisma tidak pernah membenci Dewi Amba, ia hanya menjaga sumpah yang telah diucapkannya sebagai seorang pria.

Namun sampai pada kesudahannya ternyata Bhisma sangat mencintai Wanita. Hal ini nampak dari kepasrahannya mati di tangan Srikandi yang ternyata adalah titisan Dewi Amba. Dalam pandangan seorang Wanita Bhisma mungkin dianggap seorang pria yang pengecut karena tidak mau menerima cinta tulus dari seorang Wanita. Akan tetapi tidak banyak yang mengerti bahwa tidak ada pria di dunia ini yang lebih mencintai Wanita selain Bhisma Dewabrata. Bhisma bersumpah tidak menikah karena seorang wanita. Pandawa bisa menang  dalam perang di padang kurusetra karena Bisma tidak ingin melawan Wanita. Bahkan kehilangan tahta sebagai seorang putra mahkota di Hastinapura karena Wanita. Tidak ada di dunia ini yang lebih mengerti arti sakit karena Wanita selain Bhisma Dewabrata. Namun sampai pada kesudahannya ia tetap mencintai dan menghormati Wanita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline