Lihat ke Halaman Asli

JW

Menulis sesuatu yang menarik sehingga kita berfikir positif

Perkembangan IQ dari Masyarakat Suatu Negara

Diperbarui: 3 November 2024   07:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Menyoroti sorotan dunia tentang IQ orang Indonesia yang hanya 78 artinya tingkat IQ itu merupakan tingkat IQ yang rendah sekali karena dari beberapa referensi kita bisa melihat 80 sampai 90 adalah tingkat IQ yang cukup rendah sedangkan boleh dikatakan hal tersebut dengan istilah Dul normal sedangkan 91 sampai 110 tingkat IQ Normal atau rata-rata selanjutnya bila kita melihat lagi IQ 111 sampai 220 tingkat IQ tinggi atau kategori normal bright normal selanjutnya 120-130 merupakan Superior

Menanggapi tentang hal tersebut dari mana survei tersebut didapat tentu saja kita bisa melihat langsung di Google

Untuk indikator-indikator yang digunakan tentu saja berbeda-beda setiap survei tapi untuk melengkapi hal-hal tersebut kita bisa melihat beberapa survei yang dilihat dari sisi pendidikan diantaranya kita bisa melihat nilai membaca orang Indonesia sangat rendah sekali hanya mencapai 33% sedangkan seperti Jepang mencapai 78% beberapa negara juga seperti Korea Selatan mencapai 65,9% Singapore 73% dari keseluruhan rata-rata kependudukannya

Demikian juga sistem perhitungan atau kita sering menyebutnya dengan calistung di dalam pendidikan dasar beberapa survei mengatakan bahwa siswa SMP untuk menghadapi hitungan pembagian sangat sulit dan tidak bisa secara spontanitas menjawab beberapa pertanyaan pembagian yang mudah seperti misalnya 20 / 5 atau 32 / 4 dan lain sebagainya ini merupakan bagian dari nilai matematika

Hal ini dari 100 siswa yang disurvei untuk perhitungan matematis yang seharusnya sudah masuk kategori mampu menghitung dengan cepat hanya 28% yang mampu melakukan perhitungan secara cepat dan normal

Pola hitung tersebut dihitung dari ketepatan juga kecepatan dari menjawab pertanyaan-pertanyaannya secara cepat harus dijawab

Kemampuan literasi secara lengkap di Sekolah Menengah Atas didapati terlalu minim di mana literasi terhadap buku itu hanya 33,8%

Kemampuan untuk membaca buku secara utuh dan pembahasan secara baik di dalam pembelajaran tersebut didapati sangat kurang

Selanjutnya di kalangan mahasiswa sendiri untuk membedah sebuah buku dan membacanya sebagai literatur lengkap tentu saja hal ini juga sedikit sekali didapati dan menurun drastis hanya mencapai 37,8%

Setiap mahasiswa yang ditanyakan untuk membaca sebuah buku metodologi penelitian yang diharuskan untuk skripsi mereka lebih menyukai jurnal-jurnal yang jadi dibanding membaca buku referensi untuk pembuatan skripsi

Hasil dari acuan ini kita bisa melihat bahwa memang kita mengalami kemunduran dalam sisi pendidikan karena memang kita tidak melakukan secara progresif nilai-nilai pendidikan secara baik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline