Asuransi kesehatan memang penting dalam sebuah negara yang memiliki pemerintahan , hanya saja dalam pengelolaan asuransi tentunya yang harus semakin diperbaiki. Fenomena yang terjadi pada asuransi yang ada di Indonesia adalah KERUGIAN .
Pengelolaan dana asusransi yang terasa semakin banyak keluar karena mengurus premi , kekurangan dana karena banyaknya yang harus di bayarkan
Ini terjadi karena , pada saat pertama kali asuransi BPJS ini di lucurkan beberapa fenomena terjadi , mulai dari sakit batuk pilek sebagai penyakit ringan langsung masuk rumah sakit sampai dengan panyakit dalam dan kronis semua masuk rumah sakit .
Pada perjalanan manajemen asuransi di rubah dengan berbagai ketentuan, sebagai contoh adalah setiap pasien yang hendak berobat kerumah sakit besar harus diperiksakan pada puskesmas terlebih dahulu . beberapa aturan berkembang dengan mengkatagorikan rumaskit dengan sertifikasi yang ada dalam hal ini dengan akreditasi atau standar rumah sakit tersebut kagori A,B,C atau D
Pasien dapat disaring dengan tingkat keparahan penyakitnya dan kesesuaian rumah sakit yang tersedia sesuai dengan grade rumah sakit tersebut . beberpa hal lain penentuan rumah sakit berdasarkan lokasi tempat tinggal pasien berdomisili dan dari katagori rumah sakit , dari jenjang paling rendah terlebih dahulu selanjutnya baru pada posisi yang lebih tinggi .
Perbaikan perbaikan manajemen semakin banyak untuk mengatasi masalah yang terjadi selama ini dalam manajemen asuransi dalam skala besar ini .
Bahkan cenderung dalam mengatasi masalah sepertinya ada faktor saling balas antara masyarakat yang sakit dengan manajemen asuransi kesehatan selama ini . aturan demi aturan tersebut dibuat agar keuangan dalam manajemen keuangan tersebut dapat diatasi dengan baik .
Jadi teringat sewaktu salah satu karang taruna dan kegiatan kelurahan mengukur tinggi badan anak anak usia 5 sampai 12 tahun . Dalam kriteria kerja sebenarnya hanya mencatat tinggi badan anak , hanya saja dari data yang ada saya coba lihat perbandingan beberpa anak anak tersebut dan kelanjutannya membuat beberpa pertanyaan terhadap keluarga anak tersebut . diantaranya asupan makanan sehari anak anak , dan membuat katagori makanan protein,berfitamin dan karbohidrat .
Dari hasil tersebut didapatkan kebenaran bahwa protein membantu pertumbuhan tubuh anak usia 5 sd 12 tahun dalam pertumbuhan tinggi badan . tapi tentu saja ini hanya sekedar pengamatan dan bukan uji kedokteran atau uji kesehatan . pada dasarnya ini pengamatan iseng . walau bagaimana bermakna , dimana informasi lain juga kita dapat karena gisi baik akan membantu perkembangan otak dan daya tahan tubuh terhadap penyakit kulit .
Dari pengamatan ringan kita mendapatakan beberapa informasi. Penilaian yang hanya berdasarkan pengamatan dan instrumen pertanyaan sederhana di tempat pengukuran tinggi badan . dan beberapa sampel terhadap anak yang memiliki keurangan tinggi badan dan anak yang banyak mengalami gangguan kesehatan .
Dari pengamatan sederhana ini bila di hubungkan dengan kerugian yang di alami BPJS tentu saja erat kaitannya . klaim premi yang besar masyarakat terhadap apa yang dijanjikan asuransi kesehatan terhadap masyarakat yang tidak sehat ternyata tinggi .