Lihat ke Halaman Asli

Julie Chou

short strory author

Cerpen | Penjual Air Mata

Diperbarui: 14 Februari 2017   11:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ada perempuan
Di sepertiga malam
Menangkupkan luka dan doa-doanya
Mengalir seperti embun
Lalu matahari menguapkannya esok pagi
Seolah tak pernah terjadi apa-apa

Ada perempuan
Menjual air matanya
Sepuluh ribu tiga, katanya

***
Namanya Kembang, entah kenapa, tetapi ia lebih suka tidak disebut namanya. Katanya, nama itu jelek, terkesan sesuatu yang buruk ketika dituliskan.

Padahal, nama itu kan do'a? Padahal, kan, kembang itu harum? Padahal, kan, kembang itu banyak yang suka?

"Ada kembang yang bau busuk!" Katanya sengit.

"Kamu ngapain di sini?"

"Jual air mata."

"Ooh... " Saya mencoba memaklumi, meski tidak sepenuhnya memahami.

Saya tidak pernah bisa memahami, kok ada orang yang setiap hari menjual air matanya? Yang lebih aneh, kok ada yang mau beli juga?

Aah, itu urusannya, saya tidak ambil pusing.

***

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline