Lihat ke Halaman Asli

Julie Chou

short strory author

Serpihan Tujuh Ribu

Diperbarui: 24 Mei 2016   23:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

awan hati infounik.org

“Kalau ada rencana putus sama cowokmu, nggak usah lah nyari tempat yang jauh cuma buat bilang putus.”

“Nggak ada yang direncanain, Er. Lagian aku sama Tyo itu belum putus, cuma ada masalah aja.”

“Iya, kamu sama cowokmu yang ada masalah, akhirnya aku juga yang ketiban getah.”

“Kamu niat apa nggak sih antar aku pulang?”

Lama-lama aku mulai kesal dengan Erel, aku tahu dia hanya bercanda seperti biasa. Tetapi bercanda saat aku sedang kesal dengan Tyo itu bukan ide yang baik.

“Kalau nggak niat, ngapain aku jemput kamu di sini. Ayo, cepet naik!”

Aku memandang Erel sebentar, memonyongkan bibir, lalu naik ke motornya. Erel menyalakan mesin motornya, tetapi beberapa saat kemudian ia matikan lagi.

“Mana jaketmu?” tanpa menunggu jawabanku, dia membuka jaketnya, lalu melemparkan ke belakang tanpa menoleh, jaketnya tepat mengenai mukaku. “Kebiasan banget, keluar malam kok nggak bawa jaket,” lanjutnya lagi.

Aku hari ini tidak membawa jaket memang, karena Tyo menjemputku dengan mobil. Tetapi karena suatu hal, aku bertengkar dengan dia, acara nonton kami gagal, dan aku meminta turun di tepi jalan. Setelah Tyo benar-benar menurunkanku, lima menit kemudian aku baru memikirkan bagaimana caraku pulang, maka seperti biasa aku akan menelepon Airlangga yang baik hati. Maka Airlangga yang baik hati ini akan menjemputku, mengantarku pulang, meski ia tahu besok dan besoknya lagi aku pasti akan mengulang kebodohan serupa.

“Kamu itu, kalau tengkar atau putus sama cowokmu, jangan selalu minta turun di jalan dong, nyusahin aku aja.”

“Namanya juga lagi marah, Rel.”

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline