Siapa yang tak suka dengan makanan manis? Konon katanya, rasa manis adalah rasa pertama yang langsung disukai sejak pertama kali lahir. Rasa manis yang berasal dari gula asli adalah sumber karbohidrat sekaligus sebagai sumber energi. Tak hanya gula-gula, segala jenis makanan yang mempunyai rasa manis disukai oleh semua golongan usia dari anak-anak hingga orang dewasa.
Namun, yang namanya gula jika berlebihan dikonsumsi pasti tidak baik untuk kesehatan. Penyakit bernama Diabetes Melitus siap siaga mengintai. Namun jangan khawatir, jika makanan manis dikombinasikan dengan bahan makanan yang bergizi tinggi yang mempunyai banyak khasiat, makanan manis ini akan menjadi sumber makanan yang menyehatkan dan dapat membuat rasa bahagia. Kacang hijau misalnya. Nggak percaya?
Menurut Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulon Progo dalam segelas kacang hijau seberat 100 gram mengandung zat gizi sebagai berikut : Energi: 323 kkal, Protein: 23 gram, Lemak: 1,5 gram, Karbohidrat: 56,8 gram, Serat: 7,5 gram, Karoten (Vitamin A): 223 mikrogram, Thiamin (Vitamin B1): 0,5 miligram, Riboflavin (Vitamin B2): 0,15 miligram. Manfaat dari kacang hijau ini pun banyak.
Manfaatnya antara lain memperlancar saluran pencernaan, efek detoksifikasi, menurunkan berat badan, menguatkan imunitas tubuh, pembentukan sel darah merah, mencegah anemia menyehatkan tulang dan gigi, mengurangi resiko kanker dan dapat mengobati penyakit beri-beri. Wow, banyak sekali ya khasiatnya. Maka ketika kacang hijau ini dikombinasikan dengan tepung dan gula menjadi makanan lezat dengan kulit krispy dan lapisan yang lembut. Hm, mantap jiwa!
Tahukah Anda? Makanan manis dapat mengurangi rasa cemas dan kelelahan yang menekan sumbu hipotalamus hipofisis adrenal (HPA) di otak yang mengontrol respon terhadap stress. Selain itu, rasa manis dapat merangsang pelepasan serotonin kimia otak yang membuat perasaan menjadi senang atau bahagia. Selain itu, rasa manis juga dapat merangsang pelepasan hormone endorphin, hormon alami tubuh.
Perlu diketahui bahwa saat tubuh kelelahan atau kekurangan energi, otak akan merangsang rasa lapar dan dorongan untuk mengonsumsi makanan atau minuman yang manis (ejournal.unisa.ac.id). Maka ketika di Gunungkidul ada tradisi turun temurun 'wedangan" yang tak hanya sekedar kumpul-kumpul minum dan makan makanan manis sambil bercengkrama bicara ngalor ngidul, ini menjadi sarana komunikasi yang pas untuk membuat bahagia.
Dalam wedangan ini sikapnya santai, walaupun topik yang dibicarakan kadang ada yang serius juga, namun gaya komunikasi yang ditampilkan adalah yang ringan dan penuh canda tawa karena tujuannya memang untuk saling bertukar informasi, curhat, mencari solusi bersama, menemukan titik temu dan lain sebagainya. Wedang yang artinya "ngawe kadang" atau terjemahannya dalam Bahasa Indonesia adalah memanggil saudara atau sanak kadang tak sekedar minum dan makan bersama lalu sudah.
Lebih daripada itu, wedangan menjadi sarana komunikasi yang ampuh untuk mendinginkan kepala dari setiap permasalahan dengan hati yang terbuka, sumeleh dan penuh dengan rasa persaudaraan. Maka, Bakpia Futri Djawa yang merupakan produk UMKM asli dari Gunungkidul adalah makanan manis lezat dari tepung, gula, dan kacang hijau menjadi teman yang cocok saat wedangan dengan teh, kopi atau wedang jahe dan minuman lain apapun. O ya, supaya makin afdol bolehlah ditambah gorengan atau cemilan lainnya.
Bakpia dengan rasa original isi kacang hijau ini mempunyai rasa yang manis, lembut, namun unik yang membedakannya dengan bakpia jenis lain. Itulah kenapa banyak penggemar bakpia yang dibungkus dengan kertas ini. Namun ada juga kemasan plastik dan dus dengan desain eksklusif. Dengan kemasan beragam dan harga yang menyesuaikan, bakpia ini mudah ditemukan dimana-mana. Di kang sayur langganan, warung, pasar-pasar hingga toko oleh-oleh pun ada.
Urip iku ora mung mampir ngombe, yo maem bakpia barang lan golek bahagia bebarengan.