Lihat ke Halaman Asli

Juliastri Sn

MomBloggerPreneur, Content Creator and Podcaster at Laughing with Juliastri Sn

Bersih Kali di Kali Talang

Diperbarui: 26 Juni 2015   04:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

[caption id="attachment_112763" align="aligncenter" width="600" caption="Ada yang rela menyelam demi mengambil kotoran sampah (dok.Juliastri Sn)"][/caption] Ini pertama kalinya saya dan keluarga kecil ikutan meramaikan acara bersih kali di kali Talang, desa Sudimoro, kelurahan Kelor, kecamatan Karangmojo, kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Acara ini digelar setiap tahun, dan saat ini merupakan ke-3 kalinya yang berlangsung dari tanggal 30-31 Mei 2011. Tahun kemarin, saat saya masih terbilang baru jadi penduduk disini, sudah digelar acara serupa untuk yang ke-2 kalinya, cuma sayang waktu itu saya belum ikut terlibat.

Acaranya seru ternyata, dan cukup memberi hiburan di daerah yang notabene jauh dari keramaian dan jarang ada hiburan layaknya tinggal di kota besar. Berikut saya deskripsikan acara yang berlangsung.

Senin, 30 Mei 2011

Tepat jam 19.00 setelah mandi, saya ngoprak-oprak bapaknya Andro untuk segera mandi. Agenda malam ini ditetapkan untuk memenuhi undangan bapak ketua RT setempat untuk ikut ngombyongi acara lek-lekan malam bersih kali Talang. Berkali-kali Andro sudah tak sabar untuk ikut berperan serta.

"Ayo, papa cepetan mandi, kita pergi ke kali.."

Bapaknya masih ogah-ogahan belum beranjak dari posisi nglekar di depan TV. Beberapa hari ini memang sambat nggak enak badan akibat terjangkit flu yang berawal dari Andro, nular ke saya trus ke bapaknya sekalian. Kompak dah, sampai penyakit dibagi-bagi, saling balapan untuk sisi menghalau ingus yang berkali-kali mengalir tiada henti.

"Sebentar ajalah, yang penting setor muka, nggak enak kalau nggak datang..", ujar saya.

Sambil menunggu bapaknya untuk pergi mandi, saya nyambi ngracik-ngracik bumbu dan sayuran untuk besok pagi acara makan bersama di kali. Tiap keluarga kena jatah menyediakan nasi dan lauk pauknya 2 besek. Rencananya, besek-besek ini dikumpulkan untuk kemudian dimakan bersama-sama di kali dan satu lagi untuk dibawa pulang. Seperti kado silang gitulah, saling tuker-tukeran besek. Asyik, sro..

Dari siang hari saya sudah wara-wiri ke warung beli segala macam untuk keperluan memasak. Ada 4 menu yang akan saya masak yaitu oseng-oseng tempe + kacang panjang, mie goreng, ayam goreng dan telur rebus. Karena ini pengalaman pertama saya memasak 4 menu sekaligus tanpa dibantu siapa pun, maka saya harus bisa mengatur waktu supaya masakan bisa matang tepat pada waktunya. Saya cicil dulu untuk membumbui ayam sambil direbus, besok tinggal goreng, sreng..Tempe dipotong-potong digoreng dulu. Nanti sepulang lek-lekan baru dimasak. Bumbu seperti bawang merah, bawang putih sudah dikupas dulu supaya tidak kesusu nantinya. Beres..sekarang berangkat lek-lekan dulu..

Sampai lokasi, kami disambut pagar betis..eh..para among tamu yang berdiri disepanjang jalan masuk untuk memberi salam. Suara lagu mengalun dari sound system. Salah satunya lagu Betharia Sonata yang begini syairnya.." pulangkan sajaa...aku pada ibuku..atau ayahku..". Duh..kok lagunya sedih ya..hiks..jadi inget jadul waktu masih duduk di bangku SMA, lagu ini familiar banget di telinga.

Di sekeliling kali, terhampar tikar untuk duduk lesehan, suasana terang benderang oleh lampu yang dipasang di terpal. Seperti pesta kebun, bo..disekitar kali banyak pohon-pohon beringin besar yang dibawahnya muncul mata air itu. Konon menurut cerita, air kali yang sebenarnya mirip sendang ini tidak pernah kehabisan air. Saat musim kemarau panjang, saat sumur-sumur penduduk asat, kali ini tetap ada airnya sehingga penduduk seringkali mengambil air dari sini untuk keperluan sehari-hari. Tak jarang anak-anak kecil juga mandi di kali ini. Kali ini berada tepat di bawah pohon beringin besar yang umurnya sudah puluhan tahun. Mungkin air ini berasal dari mata air bawah tanah yang secara tidak langsung keluar melalui akar-akar pohon ini. Sehingga dipercaya, air ini bisa mendatangkan rejeki dan kemakmuran penduduk sekitar sehingga perlu dibersihkan paling tidak setahun sekali.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline