Lihat ke Halaman Asli

Mantan Satpam Literat, Kaum Lemah dan Keberanian Mahkamah Konstitusi

Diperbarui: 23 Juli 2023   19:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: SD N 06 RANSI DAKAN,SINTANG,PENYELESAIAN MASALAH PENGHAPUSAN TPP GURU SE-KAB, BERSAMA DIRJEN GTK

"MANTAN SATPAM LITERAT, KAUM LEMAH DAN KEBERANIAN

 

MAHKAMAH KONSTITUSI"

 

Penulis: Julia R. S. Banurea, S.Pd, Gr

"Mantan satpam Marten Boiliu adalah nama yang pertama kali muncul di pikiran penulis, sangat mendengar kata "Mahkamah Konstitusi".

Keadilan masih nyata dan ada di bumi pertiwi, khususnya bagi kalangan bawah dan lemah. 

Selama ini, kaum lemah dianggap tidak cukup mampu untuk bernaung bahkan mengubah sebuah putusan yang sudah diundangkan.

Namun, saat ini Indonesia sebagai negara demokrasi yang menjunjung tinggi rasa keadilan, memiliki sebuah lembaga yang mampu mengawal undang-undang, yakni Mahkamah Konstitus Republik Indonesia.

Lembaga ini berfungsi sebagai lembaga yang menyeimbangkan konstitusi sebagai perwujudan check and balances.

Kemenangan perkara pesangon Bapak satpam atas undang-undang ketenagakerjaan yang kadaluarsa, "mengemakan" Mahkamah Konstitusi sebagai lembaga peradilan yang "nyata adil" dan berani.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline