Helsinki, 28 April 2023 - Finlandia mengumumkan kebijakan baru yang akan memberikan akses gratis untuk pendidikan tinggi kepada semua warga negaranya. Kebijakan ini diharapkan akan meningkatkan kesetaraan pendidikan dan mempromosikan mobilitas sosial.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Li Andersson mengatakan bahwa akses gratis untuk pendidikan tinggi adalah bagian dari visi jangka panjang Finlandia untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan inklusif. "Pendidikan adalah investasi jangka panjang untuk masa depan bangsa kita.
Dengan memberikan kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan tinggi, kita akan membantu menciptakan lebih banyak peluang dan meningkatkan kualitas hidup semua orang," ujar Li Andersson.
Kebijakan ini akan berlaku mulai tahun akademik 2024/2025, dan akan mencakup semua program sarjana dan gelar master di universitas publik dan politeknik di Finlandia. Pemerintah akan memberikan dana sebesar 300 juta untuk menutupi biaya pendidikan dan biaya hidup bagi mahasiswa yang memenuhi syarat.
"Kami percaya bahwa akses gratis untuk pendidikan tinggi akan membantu meningkatkan jumlah lulusan universitas di Finlandia dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia kami. Ini juga akan membantu kami menciptakan masyarakat yang lebih berpengetahuan dan inovatif," ujar Perdana Menteri Finlandia, Sanna Marin.
Kebijakan ini telah mendapat dukungan luas dari mahasiswa, organisasi masyarakat sipil, dan pemimpin bisnis. Finlandia bergabung dengan negara-negara seperti Jerman, Norwegia, dan Swedia yang telah memperkenalkan kebijakan serupa.
Selain kebijakan akses gratis untuk pendidikan tinggi, Finlandia juga telah mengambil tindakan untuk memperbaiki sistem pendidikan dasar dan menengah. Menurut laporan PISA (Program for International Student Assessment) terbaru, Finlandia menempati peringkat ke-3 di dunia dalam hal kualitas pendidikan, setelah Singapura dan Hong Kong.
Namun, pemerintah Finlandia masih berusaha untuk meningkatkan kualitas pendidikan lebih lanjut. Beberapa inisiatif terbaru termasuk perluasan program pelatihan untuk guru, memperkenalkan kurikulum baru yang menekankan pada keterampilan digital dan kewirausahaan, serta memperkenalkan lebih banyak program multibahasa untuk mendukung siswa imigran dan minoritas.
Selain itu, Finlandia juga dikenal dengan model pendidikan khusus untuk anak-anak usia dini yang dikenal sebagai "forest schools" atau sekolah hutan. Sekolah-sekolah ini mengajarkan anak-anak melalui interaksi dengan alam dan lingkungan sekitar mereka, yang dianggap dapat meningkatkan kreativitas, imajinasi, dan keterampilan sosial.
Dalam beberapa tahun terakhir, Finlandia juga telah menjadi tujuan populer bagi mahasiswa internasional yang ingin belajar di universitas terkemuka di negara tersebut. Menurut data dari Finnish National Agency for Education, pada tahun akademik 2020/2021, terdapat sekitar 25.000 mahasiswa internasional yang belajar di Finlandia, dengan mayoritas berasal dari negara-negara seperti Cina, India, dan Jerman.
Dengan kebijakan baru untuk memberikan akses gratis untuk pendidikan tinggi, diharapkan akan semakin meningkatkan minat dan keberhasilan siswa Finlandia dalam bidang akademis dan membantu Finlandia untuk tetap menjadi pemimpin dalam kualitas pendidikan global.