[caption id="attachment_121795" align="aligncenter" width="396" caption="Anak adalah Milik Pusaka. (Ill. Google)"][/caption]
by. Julianto Simanjuntak ***
"Anakku itu .....kekayaan bagiku
Meski aku tidak punya penghasilan besar
aku senang anakku tidak kekurangan dan bisa sekolah 'setinggi-tingginya'.
Sbab bagiku anak lebih berharga dari apapun..."
Itulah sekeping lagu (terjemahan bebas) dari lagu "Anak adalah kekayaan bagiku" (Anakhonki do hamoraon di au). Lebih kurang syairnya mengungkapkan isi hati orangtua akan anaknya. Lagu itu menekankan, anak adalah kekayaan, kemuliaan dan kebanggaan ortu.
Demi Anak
Dari untaian syair lagu di atas diungkapkan bahwa salah satu wujud kebanggaan orantua adalah menyekolahkan anak setinggi-tingginya. Ya, 'setinggi' yang bisa dilakukan orangtua. Mereka bekerja keras dari pagi hingga malam. Rela tidak pake perhiasan, dlsb. Prinsipnya rela berhemat, menyangkal diri dari semua kesenangan, Semua demi anak.
Mengapa mengutamakan (pendidikan) anak, sebab sekolah dianggap sebagai investasi terbaik bagi masa depan anak. Diyakini menjadi pintu masa depan, dan menjadi berkat bagi masyarakat.
Filsafat lagu ini membantu etos kerja. Kita didorong bekerja dengan rajin, bersemangat, dan punya tujuan jelas. Kita bekerja demi menyiapkan anak anak menyekolahkan mereka semaksimal yang bisa kita usahakan.