[caption id="attachment_109928" align="aligncenter" width="500" caption="Jangan Merasa Diri Paling Malang sendiri di dunia....ill.Google"][/caption]
Awas Virus Sayang Diri !!! ** Julianto Simanjuntak **
Sebagai terapis keluarga dan kesehatan mental saya menemukan ada satu virus berbahaya. Virus ini merusak keharmonisan rumah tangga, menghancurkan persahabatan, hubungan dagang dan pekerjaan. Virus itu bernama "Sayang Diri". Virus ini menjadi sumber pertengkaran, konflik, rusaknya persahabatan, hingga perceraian suami dan istri.
Apa itu "Sayang Diri"
Sayang diri adalah, sifat yang secara berlebihan memperhatikan diri sendiri sampai kurang peduli orang lain. Sifat ini juga suka mem "blame" orang lain saat Anda susah. Merasa paling malang sendiri, dan menganggap kesusahan Anda itu sebagai akibat kesalahan orang lain. Kurang mau bertanggungjawab untuk apa yang ia buat sendiri dan sama sekali tidak mau ditegur meski jelas punya kesalahan.
Lawan sayang diri adalah mau menerima diri apa adanya. Sifat memelihara diri dan memperhatikan kebutuhan pribadi tanpa merugikan orang lain. Rela menderita pada saat tertentu tanpa menyalahkan orang lain, dan punya empati.
Sumber Sifat Sayang Diri
Sifat sayang diri tumbuh karena saat kecil seseorang kurang mendapat kasih sayang. Bisa juga disebabkan saat kecil sering mengalami kekerasan dari orangtua, baik psikis maupun fisik. Sering disalahkan, dikritik, bahkan bukan karena kesalahan dirinya.
Akibatnya jiwa mereka yang dibesarkan dengan kurang kasih sayang ini laksana spon. Seberapun dicintai tetap tidak pernah merasa cukup. Spon itu menyerap habis air cinta dari luar tanpa pernah menyadarinya, dan selalu saja merasa kurang. Wujudnya adalah, orang tersebut suka mengeluh, bersungut-sungut dan suka menyalah-nyalahkan orang lain (menghakimi).
Hati Kita Laksana Cangkir
Saya mengumpamakan kepribadian kita seumpama cangkir yang terbuat dari aluminium. Ada cangkir cinta kita yang besar, ada pula yang kecil. Mereka yang kurang atau defisit kasih sayang, tumbuh seperti cangkir yang kecil. Sudah kecil cangkirnya, bocor lagi. Bocor karena ada pengalaman trauma waktu kecil atau remaja. Itu sebabnya, mereka yang tumbuh kurang kasih sayang gampang merasa tidak puas. Karena berapapun kasih yang diberikan, selalu saja merasa tidak cukup. Kehadiran orang seperti ini tidak diharapkan orang.