Kalau ditanya Presiden Indonesia mana yang paling sering bertemu rakyat Indonesia, sudah pasti SBY adalah orangnya. Kalau ditanya Ketua Umum Parpol mana yang paling jauh langkah kakinya ke pelosok-pelosok Indonesia, sudah terang SBY, Ketua Umum Partai Demokrat yang jadi jawabannya.
Kesimpulan ini muncul di pikiran saya saat melihat keriuhan rombongan SBY Tour De Java yang melintas Kota Pekalongan siang tadi. Saya hitung-hitung, hari ini, 13 April 2018 adalah hari-ke 14 safari politik Ketua Umum Partai Demokrat tersebut.
Sebelumnya SBY sudah menyambangi Jawa Timur, dan Yogyakarta, dan kini merambah ke Jawa Tengah. Ke depannya, SBY akan menyambangi Banten, lalu propinsi-propi nsi di Sumatera, dan bagian Indonesia lainnya. Sebelumnya, SBY sudah berkeliling Jawa Barat dalam event Tour De Jabar, dan tour ke Jawa Timur. Semua ini dilakukan dalam tempo kurang dari dua bulan.
Tujuan safari politik ini, sebagaimana yang disebutkan oleh SBY sendiri ada dua. Pertama, menuntaskan rasa kangennya bertemu dengan rakyat Indonesia. Memang, tiga setengah tahun ke belakang, intensitas SBY menyapa rakyat Indonesia sudah agak jarang karena kesibukannya di ibu kota.
Kedua, untuk menjemput harapan dan aspirasi masyarakat. Tahun depan sudah Pemilu 2019, dan Partai Demokrat yang dipimpin SBY akan turut berkompetisi. Dengan terjun langsung menjemput harapan dan aspirasi masyarakat, SBY berharap dapat benar-benar mengetahui kondisi rakyat terakhir ini, apa masalah-masalah yang dihadapi oleh rakyat Indonesia dewasa ini.
Aspirasi dan harapan rakyat Indoensia tersebut akan menjadi landasan untuk merumuskan visi, misi serta solusi dari Partai Demokrat untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Kelak, apabila Partai Demokrat dipercaya oleh rakyat, visi, misi dan solusi yang berbasiskan suara rakyat itu yang akan dituangkan menjadi kebijakan dan program pembangunan Indonesia selama lima tahun ke depan.
Apa yang dilakukan SBY benar-benar sesuatu yang luar biasa. Di saat parpol terkesan berjarak dengan rakyat, Partai Demokrat malah terjun ke tengah-tengah masyarakat. Lewat darat, menumpangi bis, sampai berjalan kaki sudah dilakukan SBY dalam tour de Java ini.
Apalagi, safari politik ini tak bisa dibilang enteng. Ribuan atau puluhan ribu kilometer harus dilalui SBY dan rombongan untuk menyapa rakyat. Mulai dari kawasan perkotaan, gang sempit di kawasan pedesaan, sawah yang sedang panen, lapangan rumput yang terik membakar, hingga pantai tempat para nelayan bermukim. Betapa jauhnya perjalanan tersebut.
Saya hitung-hitung, sudah lebih dari empat pekan waktu yang dihabiskan SBY untuk menyapa rakyat Indonesia. Meski usianya sudah senja, tetapi stamina SBY tetap setangguh kaum muda. Belum tentu pula seorang pemuda 30-an tahun punya stamina setangguh SBY.
Saya pikir ini bukan sekadar karena SBY itu berlatar belakang militer, atau berolahraga dan hidup secara sehat. Terang ada tekad yang kuat di hati SBY agar Partai Demokrat tidak jadi partai menara gading, melainkan partai yang benar-benar ada bersama rakyat.
Agar apabila Partai Demokrat mendapat kepercayaan pada pemilu 2019, partai besutan SBY ini sudah paham kebijakan dan program apa yang diinginkan masyarakat.