Lihat ke Halaman Asli

Juliansyah_Ian

Dosen di Diploma 3 Bahasa Inggris di PTS di Jakarta

Partai (tidak) Sama dengan Perusahaan

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Melihat fenomena sosok-sosok caleg dari partai-partai tertentu yang menurut saya sangat nggak layak, saya jadi berpikir kalau partai itu nggak ada bedanya ama perusahaan. Bagaimana pendapat anda?

Tersebutlah 3 buah ‘perusahaan’, A, B, dan C. Di bulan-bulan ini hingga April 2014, kesemua perusahaan sedang sibuk-sibuknya berbenah karena sebentar lagi akan memperebutkan sebuah kesempatan besar yang disebut kekuasaan.

Untuk memperoleh kesempatan besar tersebut, perusahaan A merekrut ‘pegawai’, mulai dari tingkat bawah sampai tertingginya dari berbagai kalangan. Pendiri perusahaan A tahu bahwa tidak semua orang yang direkrutnya punya reputasi bagus, namun sang pendiri perusahaan yakin perlu merekrut mereka karena masing-masing yang direkrut mewakili kriteria yang ditentukan oleh pemilik perusahaan, yaitu terkenal dan berduit. Terkenal, makanya mereka merekrut ‘pegawai’ dari kalangan selebriti, nggak peduli prestasinya sangat tidak memberikan kontribusi positif bagi bangsa. Mereka merekrut foto model pria dewasa, selebriti yang gemar membelanjakan uang untuk beri barang mahal, dan lain-lain. Nggak salah lagi, kepopuleran dianggap akan menarik minat masyarakat untuk memilih perusahaan yang mereka pimpin. Berduit, karena memang partai butuh biaya untuk membiayai ‘promosi’ dengan perusahaan lain. Ada perusahaan yang merekrut ‘pegawai’nya yang mau ‘menyumbangkan’ uangnya lebih dari ratusan juta hingga miliaran. Alhasil, siapa yang berduit, itulah yang dianggap layak menjadi ‘pegawai’ di perusahaan mereka.

Sementara, perusahaan B hanya memilih pegawainya sebagian saja, karena sebagian lagi diambil dari pegawai yang sudah bergabung pada periode sebelumnya. Anehnya, ada pegawai yang sebetulnya sudah meninggal dunia, tapi masih tetap dicalonkan sebagai pegawai. Keanehan lagi, walaupun pegawai tersebut disinyalir terlibat korupsi, namun masih juga dimasukkan sebagai calon pegawai.

Terakhir, perusahan C, yang merekrut pegawainya berdasarkan kriteria terbaik. Semua calon pegawainya sudah melalui tes tertentu yang pada intinya mereka memahami tugas-tugas yang akan diembannya dan komit dengan tanggung jawabnya, tidak hanya di dunia tapi juga akhirat, yaitu memberikan kesejahteraan, bukan hanya kepada perusahaan, tertapi juga kepada bangsa dan Negara.

Gambaran perusahaan di atas adalah gambaran partai yang akan bertarung di Pemilu 2014 yang akan datang. Ada nggak ya kaya partai yang seperti perusahaan C?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline