Lihat ke Halaman Asli

Julia Novrita

Living my life to the fullest!

Hujan yang Ditangguhkan

Diperbarui: 26 Agustus 2021   12:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sore itu… 

Langit ditutupi oleh awan tebal

Air hujan sebagian telah turun membasahi bumi

Sebagian masih menggantung, siap menunggu perintah Sang Penguasa langit dan bumi

Hamba-hamba dengan kendaraan roda dua diliputi kegelisahan 

Tak ingin kebasahan dalam perjalanan pulang atau masih harus diluar untuk ragam kepentingan 

Sepasang kekasih melaju diatas jalanan yang basah 

“Jika kita bisa sampai ke tujuan dan pulang kembali ke rumah tanpa kebasahan, maka sungguh itu adalah keajaiban yang Tuhan berikan” ucap sang istri. 

Doa pun dipanjatkan sepenuh hati, dalam harap dan cemas menanti keajaiban,
Akankah dikabulkan? 
Hamba tetaplah hamba, mengharapkan belas kasihan dimudahkan setiap urusan 

Terkenang cerita Rasulullah yang selalu dalam perlindunganNya dalam segala cuaca. 
Ah, tapi apalah hamba sehingga berani meminta keistimewaan itu? 
Bahkan untuk sore ini, dimana langit telah jelas memberi tanda untuk bersiap menyambut hujan kapan saja sepanjang perjalanan. 

Tapi mungkin Allah bersedia mengabulkan, Bukankah segala sesuatu begitu mudah bagiNya 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline