Lihat ke Halaman Asli

Puisi

Diperbarui: 18 Juni 2015   01:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

KAMUFLASE


pemimpi kecil bertempur mengikuti waktu


terjerumus dalam berbagai himpunan ilmu


seperangkat sistem telah membelenggu


apa daya mematuhinya sangatlah perlu


akademik dijadikan parameter kesuksesan


mungkin itu adalah fatwa yang amat mengerikan


di negeri ini prestise amatlah diagungkan


tentang hasil akhir prestasi pendidikan


peringkat rentetan kecerdasan


tak lupa besarnya nominal di atas lembaran


di situlah kamuflase mulai diterbitkan


kejujuran seakan makin terpinggirkan


kaidah agama memudar


nafsu duniawi makin gencar


bukankah akhlak itu cerminan?


lalu mengapa IQ saja yang diperhitungkan?


manusia jujur dianggap sok suci


mahluk munafik menyandang gelar bagai nabi


ya Allah inikah akhir zaman?


bumi ini mulai tak aman


penghuninya telah kehilangan keimanan


kekayaan duniawi dijadikan Tuhan


ampunilah hamba yang hina ini


kami berdusta tiada henti


setiap detik umur ini terkurangi


namun hamba ini tak pernah membenarkan hati


berilah kami sebuah bencana yang dahsyat


agar kebanyakan dari kami bertaubat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline