Kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (United States House of Representatives), Nancy Pelosi, ke Taiwan menyisakan dampak politik, paling tidak bagi tiga negara yang berhubungan, yakni Indonesia, China, dan Taiwan.
Dalam kunjungan tersebut, dilansir dari liputan6.com, bertujuan untuk mendukung Taiwan sebagai "negara demokrasi yang diperangi" oleh China. Sementara China menentang kunjungan tersebut, menyebutnya sebagai tindakan pelanggaran norma diplomatik.
Dilansir dari laman YouTube metrotvnews, Duta Besar Tiongkok untuk Indonesia, Lu Kang, menyatakan bahwa kunjungan Nancy Pelosi ke Taiwan adalah sebagai bentuk pelanggaran norma diplomatik (kedaulatan Tiongkok dan integritas wilayah).
"Dianggap pelanggaran besar atas hubungan Internasional pemerintah. Karena dapat membuka jalan bagi aktivias separatis untuk melayani agenda politik Amerika Serikat", ungkap Lu Kang dalam keterangannya di laman YouTube metrotvnews.
Pasca kunjungan tersebut, hubungan kedua negara AS-China tampak memanas. Saling perang pernyataan pun terjadi. China mengklaim, kunjungan Pelosi ke Taiwan tidak akan merubah keadaan membuat Taiwan akan merdeka.
Pasca kunjungan, China memberikan reaksi dengan menembakkan 11 rudal balistik ke pinggiran Taiwan dalam rangkaian latihan militer.
Taiwan sendiri saat ini berada dalam posisi siaga. Tengah mempersiapkan kemungkinan terjadinya serangan China. Ketegangan hubungan antara China dan Taiwan meningkat pasca kunjungan Pelosi ke Taiwan.
Konflik berkepanjangan dan perang saudara yang pernah dialami China dan Taiwan di masa lalu. Kembali terusik akibat kunjungan politik Ketua DPR Amerika Serikat, Nancy Pelosi.
Ketegangan tersebut, kembali mengingatkan kedua belah pihak, terkait sejarah kelam akibat perang saudara yang pernah mereka alami.
Perang Saudara Tiongkok