Permasalahan yang dialami oleh Guru-guru disaat pandemi adalah kesulitan mentransfer ilmu kepada anak didiknya. Guru harus mencari cara yang tepat untuk mengatasi hal tersebut kerena adanya pembatasan (PPKM) yang mengharuskan Guru untuk melakukan inovasi pembelajaran yaitu dengan belajar daring (dalam jaringan), apalagi Guru kelas rendah yang harus mengajarkan siswanya untuk mengenal huruf, hingga trampil membaca.
Kegiatan membaca merupakan aktivitas yang unik dan rumit, sehingga seorang tidak dapat melakukan hal tersebut tanpa berusaha untuk mempelajarinya, terutama anak usia sekolah dasar yang baru mengenal huruf atau kata-kata, bahkan ada yang belum mengenal huruf sama sekali. Masalah umum yang dihadapi guru pada pelaksanaan pembelajaran, guru sering kali dihadapkan dengan anak yang mengalami kesulitan, baik yang berkenaan dengan hubungan huruf, suku kata, kata, kalimat sederhana, maupun ketidakmampuan anak memahami isi bacaan. Dengan kata lain anak tidak belajar dengan baik apabila tidak bisa membaca.
Keterampilan membaca siswa, haruslah didukung oleh penggunaan media-media atau alat bantu pembelajaran. Dari sekian persen anak hanyalah sedikit yang mampu untuk membaca tanpa menggunakan media. Bagi siswa yang memiliki latar belakang keluarga mampu tentu tidaklah sulit untuk mendapatkan media-media atau alat bantu pembelajaran, apalagi jaman modern saat ini banyak aplikasi pembelajaran yang menawarkan cara praktis cepat membaca yang tersedia di gadget anak. Tetapi bagaimana dengan siswa yang memiliki latar belakang keluarga yang kurang mampu? tentu mengalami kesulitan untuk mendampingi anak belajar membaca.
Dari permasalahan diatas, maka perlu adanya kerjasama dari guru dan orang tua untuk membuat media pembelajaran contohnya media sederhana seperti kartu huruf atau kartu kata yang dibuat dari bahan bekas, seperti karton, kain, triplek atau kayu, dan lain-lain. Guru dapat menunjukkan tutorial membuat alat peraga kepada orang tua, sehingga pada saat pembelajaran walau hanya melalui daring siswa langsung dapat mempraktekkannya. Belajar membaca permulaan dengan menggunakan media kartu huruf membuat proses pembelajaran tidak monoton dari guru saja, tetapi dengan menggunakan media kartu huruf atau kartu kata membuat siswa aktif dan kegiatan pembelajaran menjadi hidup dan menyenangkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H