Lihat ke Halaman Asli

JULIANA S.Pd SD

GURU SEKOLAH DASAR

Meningkatkan Kemampuan Berhitung Peserta Didik dengan Menggunakan Pembelajaran (PBL) dan Benda Konkret di SD Negeri 40 Sungai Kakap

Diperbarui: 3 Maret 2024   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

A.PENDAHULUAN

Laporan ini terjadi karena adanya suatu masalah yang dihadapi oleh peserta didik. Kegiatan ini bertujuan untuk membantu peserta didik dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya yaitu rendahnya kemampuan berhitung mereka sehingga dapat mempengaruhi penilaian dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Menurut Mohamd Bukhoiro Alwi dkk (2018), "Berhitung merupakan salah satu dari banyak kemampuan kognitif pada perkembangan anak yang sangat bermanfaat bagi kehidupan anak tersebut. Berhitung adalah proses memberikan pemahaman yang mencakup penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian angka-angka. Berhitung menurut Suriasumantri (2000: 204) adalah proses pengaturan pikiran yang dilakukan seseorang yang dimaksudkan agar mampu berpikir dengan teratur melalui kegiatan berhitung. Ada dua faktor yang menyebabkan peserta didik belum mampu berhitung, faktor internal dan eksternal. Faktor internal antara lain, yaitu peserta didik kurang memiliki kemampuan dasar dan motivasi belajar berhitung. Sedangkan untuk faktor eksternal yaitu penggunaan media atau alat peraga pembelajaran tidak mendukung atau kurang optimal."

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ilham, Rasiman & Mei (2021) dalam jurnal yang berjudul "Faktor Kesulitan Belajar Matematika Ditinjau dari Peserta Didik, menyatakan bahwa hasil wawancara dan angket pada guru dan enam peserta didik diperoleh data tentang kesulitan yang dialami peserta didik. Kesulitan yang terbanyak dikemukakan oleh peserta didik adalah karena kurang teliti. Peserta didik rata-rata telah mengetahui cara menghitung pembagian. Peserta didik sebagian besar mengalami kesulitan mengahfal pembagian antara 1-100. Peserta didik menghitung pembagian dengan cara pengurangan bersusun. Peserta didik masih mengalami kesulitan dalam menghitung pembagian dengan bilangan besar. Hanya sebagian kecil peserta didik yang mampu menghitung pembagian dengan bilangan besar. Hasil wawancara dan angket pada guru dan enam peserta didik juga diperoleh data tentang faktor yang mempengaruhi kesulitan yang dialami peserta didik. Faktor yang paling banyak dikemukakan oleh peserta didik adalah karena mereka kurang teliti. Peserta didik telah melakukan diskusi dengan teman ketika mengerjakan. Peserta didik melihat tulisan di papan tulis dengan jelas. Mereka juga tidak merasa bosan ketika berada di dalam kelas.

Berdasarkan hasil dari kajian literatur didapatkan bahwa penyebab masalah dari kurang mampunya peserta didik dalam berhitung matematika secara tepat adalah :

1.Peserta didik kurang memiliki kemampuan dasar dalam berhitung.

2.Penggunaan alat peraga berhitung tidak mendukung atau kurang optimal.

3.Guru belum oprtimal dalam memberikan contoh proses penjumlahan dan pengurangan dengan menggunakan alat peraga konkret  ataupun menggunakan teknologi

Problem based learning merupakan salah satu model pembelajaran kontekstual menekankan pada proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik untuk menemukan materi sendiri, artinya proses belajar berorientasi pada pengalaman langsung dari kehidupan sehari-hari peserta didik di lingkungan sosial. Model pembelajaran berbasis masalah merupakan model pembelajaran yang mengorganisasikan pembelajaran di sekitar pertanyaan dan masalah, melalui pengajuan situasi kehidupan nyata yang autentik dan bermakna, yang mendorong siswa untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri, dengan menghindari jawaban sederhana, serta memungkinkan adanya berbagai macam solusi dari situasi tersebut (Esti, 2017 dalam kutipan Krisna, 2013:2).

Berdasarkan pemaparan di atas, maka penulis melakukan kegiatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dalam mengatasi permasalahan diatas. Untuk meningkatkan kemampuan berhitung peserta didik, penulis menggunakan metode Probem Based Learning (PBL) yang dilaksanakan di SDN 40 Sungai Kakap. Dengan menerapkan model pembelajaran berbasis masalah, peserta didik akan termotivasi dalam menigkatkan kemampuan numerasinya.

B.PEMBAHASAN

  1. SITUASI

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline