Oleh : Juliana Ewanika Hutagaol
(Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ)
Pandemi Covid-19 sangat berdampak terhadap berbagai sektor di dunia, khususnya di Indonesia. Kemunculan Covid-19 pertama kali di Indonesia tercatat pada bulan Maret 2020 dan hingga saat ini Oktober 2021, Pandemi belum juga mereda. Dapat dikatakan Indonesia sudah mengalami pandemi selama ± 1 tahun 7 bulan dan sepertinya masih akan terus berlanjut melihat angka kasus Covid-19 yang masih tinggi.
Dimasa pandemi yang tak kunjung usai ini, pemuda menjadi salah satu faktor yang paling berpengaruh terhadap bangsa dan negara. Menurut Taufik Abdullah (1974), pemuda merupakan generasi baru didalam masyarakat yang dapat melakukan perubahan ke arah yang lebih baik. Peran pemuda di Indonesia juga banyak tercatat dalam sejarah bangsa, mulai dari perjuangan pemuda di masa penjajahan, kemudian dalam mempersiapkan kemerdekaan, mempertahankan kemerdekaan, dan sampai sekarang terlebih di masa Pandemi ini, peranan pemuda tidak akan pernah berhenti.
Pemuda di masa Pandemi Covid-19 ini memiliki banyak sekali peran, yang pertama pemuda merupakan Agent of Change (agen perubahan). Dalam hal ini peran pemuda sangat penting untuk kembali memajukan sektor-sektor Indonesia yang terdampak Pandemi. Dalam melakukan perubahan ini memanglah tidak mudah dan pasti memiliki banyak tantangan, namun segala tantangan tersebut pasti dapat dihadapi jika perbedaan-perbedaan yang ada dihadapi secara positif dan dilakukan bersama-sama, misalnya pemuda bisa saling memotivasi dan mendorong adanya kemajuan pada masyarakat.
Yang kedua, pemuda merupakan Agent of Development (agen pembangunan). Dimasa Pandemi ini pasti pembangunan di Indonesia banyak yang terhambat, untuk itu pemuda Indonesia memiliki peran serta tanggung jawab dalam melancarkan dan melaksanakan pembangunan diberbagai macam bidang, baik nasional maupun daerah. Lantas mengapa peran pemuda sebagai agen pembangunan di masa Pandemi juga penting?
Hal ini disebabkan karena pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang harus terus meningkatkan pembangunan Indonesia untuk menjaga eksistensi bangsa Indonesia di kancah dunia, dan juga memberikan kesan yang baik di mata dunia. Walaupun Indonesia sedang mengalami krisis di berbagai sektor, namun Indonesia memiliki pemuda yang berperan untuk memajukan dan membangkitkan kembali sektor-sektor tersebut.
Yang ketiga, pemuda merupakan Agent of Modernizations (agen pembaharuan). Dalam hal ini pemuda wajib memiliki kemampuan dalam menganalisa perubahan zaman, yang mana hal ini tentunya memberikan pegaruh yang besar pada Indonesia. Dengan begitu, pemuda harus dapat memilih mana yang perlu dirubah dan mana yang harus di pertahankan.
Misalnya dalam pandemi Covid-19 ini, sekolah yang dulunya dilakukan secara tatap muka langsung sekarang harus melalui tatap maya. Tentu nya hal ini membuat kita semakin mengenal yang namanya teknologi. Mungkin dulu masih banyak orang yang tidak mengenal teknologi atau gagap teknologi, namun pemuda harus bisa menyesuaikan diri dengan situasi saat ini sehingga hal ini juga menguntungkan kita agar tidak ketinggalan teknologi.
Dalam pemanfaatan teknologi, pemuda juga bisa berbagi kebaikan dengan siapapun dan dimanapun. Misalnya kita juga bisa menjadi pelopor kebaikan dalam memutus mata rantai pandemi Covid-19, yaitu dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan kita bisa mengajak orang lain untuk mematuhi protokol kesehatan tersebut melalui media sosial atau membuat konten edukasi kreatif mengenai Covid-19 dan hal-hal yang bermanfaat yang bisa dilakukan dirumah selama pandemi. Konten edukasi tersebut dapat berupa video, foto, poster, podcast, dan lain sebagainya yang dibuat sekreatif mungkin untuk menarik perhatian oranglain untuk melihatnya.
Selain ketiga peran tersebut, pemuda juga berperan dalam membangun pendidikan di Indonesia. Terlebih di masa Pandemi ini, Indonesia membutuhkan pendidik-pendidik yang kreatif dan inovatif yang dapat memberikan pendidikan yang bermutu terhadap generasi bangsa. Pada pembelajaran daring yang dilakukan saat ini, banyak sekali tantangan-tantangan yang dihadapi guru maupun murid.