Lihat ke Halaman Asli

resista hakares

sederhana mensyukuri apa adanya

Pantas Dijajah

Diperbarui: 12 Agustus 2020   20:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pantas saja kau dijajah, bila hanya bisa bertahan dan menerima keadaan saja. HidupMu tak berubah bila Ikhtiar dan doa tak gayung bersambut.. Saat datang hari-hari burukMu cobalah renungkan apa yang terjadi.

Carilah Jawabannya dengan cara berfikir, belajar, berbuat mencari jalan yang berbeda, beraksi, mencoba mengerti/memahami, berdamai dengan hati, coba lah segala cara yang me Merdeka kan Mu.

Ribuan tanya menetes dari mataMu tetap tak menemukan jawaban. Binggung memikirkan kenapa ini terjadi, kenapa nasib sial sering terjadi. Mungkin karena Kebodohan adalah sumber masalahMu, Tak mau belajar. Terlalu sombong merasa diam-diam sudah pintar.

Untuk mencari siapa yang benar diantara kita adalah? Siapa yang nangis dalam bahagia, dan Siapa yang menangis dalam derita?

Tidak terima dibilang close minded, Tapi tak ingin membuka cakra pengetahuan. Tak pandai mendengar/memahami, bicarapun ala kadarnya dirimu. Cerminan Netizen yang menggali informasi lewat media sosial. #bukudibakar

Para Agamis sedang nge Trend, ilmu nya hanya tahu Hijab itu kain penutup aurat yang wajib dipakai tanpa sumber yang jelas, meyakini tanpa belajar dan membaca. Diluar rumah Kau pakai kerudung, bersolek dan terhormat. Sedangkan di dalam rumah , ahh sudahlah.

Mereka yang berani menghakimi rokok/anggur itu Haram atau mubah. Manusia yang berani mengatakan/menggunakan/menghakimi tanpa ilmu yang jelas tentang apa itu halal, haram, dosa, pahala, kafir, ahli surga. Hati-hati terhadap mulut asal-asalan Mu. Ucapan adalah doa. Doa yang buruk dapat dikabulkan tepat sasaran atau putar balik. Yang pasti peluru itu sudah dihempaskan. Padahal kita tidak tahu yang  sesungguhnya. Karena Hakim yang sesungguhnya adalah Sang Kuasa, pasal-pasalnya adalah Al-Quran dan Hadist.

Pakailah yang pantas bila ingin dihormati. Barang aja ada rupa ada harga, klo barangnya jelek harganya murah. Kecuali orang bego yang beli. Begitu juga manusia, klo ingin dihargai bersikaplah yang manis agar dihargai. Diluar rumah berdandan berlaga mahal agar dihargai, tapi didalam rumah berlagak gembel tapi minta di hargai. Ckckck dunia terbalik.

Bila kehangatan tak berarti, mungkin bara api bisa dipahami dari tidur pemahamanMu. Bila tak juga mengerti, mungkin api ini yang akan mati Dan Kunyalakan kepada yang bisa mengerti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline