Lihat ke Halaman Asli

Julia Fikri Dwi Atmaja

mahasiswa universitas muhammadiyah jakarta fakultas agama islam

Pembentukan Karakter Peserta Didik Melalui Pendidikan Berbasis Al-Quran

Diperbarui: 18 Januari 2023   08:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pembentukan karakter Peserta didik melalui Pendidikan berbasis Al-Quran

Hal ini sejalan dengan pendidikan shalat, bahwa anak-anak harus bisa menghafal ayat-ayat yang perlu dibaca dalam shalat atau di luar shalat. Tetapi supaya pelajaran itu lebih teratur dan menghasilkan tujuan di atas, haruslah diikuti cara-cara yang baik untuk mengajarkannya. Lebih lanjut Yunus mengatakan bahwa pada zaman sekarang, dirasa perlu mempelajari Al-Quran menurut dasar-dasar yang kokoh, bukan semata-mata membaca dan melagukan saja, karena Al-Quran diturunkan Allah untuk petunjuk dan penuntun bagi umat Islam khususnya dan umat manusia umumnya. Untuk memberi pemahaman terhaap ayat-ayat yang dipelajarinya.

 Supaya murid-murid mengetahui hukum-hukum agama yang terkandung di dalam Al-Quran dan mengingatnya serta menghafalnya. Untuk membentuk akhlak murid-murid yang mempelajarinya. Untuk memberikan pemahaman tentang ayat-ayat yang dipelajari, misalnya mengerti tiap-tiap arti perkataan, makna ayat, dan seterusnya, harus dilakukan melalui hafalan di samping membaca. Melalui pendidikan Al-Quran setiap peserta didik akan mencapai tujuan yang diharapkan, yaitu terbentuknya karakter baik atau akhlak mulia sebagai tujuan tertinggi dari pendidikan Islam.

Guru sebagai insan termulia, mempunyai fungsi yang tidak dapat terlepas dari tiga fungsinya, sebagaimana dinyatakan Yoesoef bahwa seorang guru mempunyai tiga tugas pokok yaitu tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas kemasyarakatan.

PENDIDIKAN BERBASIS AL-QURAN

Pendidikan Al-Quran bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT., cerdas, terampil, pandai baca tulis Al-Quran, berakhlak mulia,mengerti dan memahami serta mengamalkan kandungan Al-Quran. Pendidikan Al-Quran adalah pendidikan yang menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran yang terlihat dalam sikap dan aktivitas peserta didik di mana pun dia berada. Hal ini mengingatkan umat Islam, terutama kalangan pendidik, bahwa mu'al- lim memegang peranan penting dalam pembentukan perilaku manusia dalam menjalani hidupnya. Seluruh perbuatanmu itulah yang baik menurut pandangannya.

Di sekolah, Pendidikan Al-Quran berfungsi sebagai pengenalan, pembiasaan, pencegahan, dan penanaman nilai-nilai. Sedangkan ruang lingkup pendidikan Al- Quran adalah menulis, membaca, dan menghafal ayat-ayat pendek dan ayat-ayat pilihan serta mencontohkan nilai-nilai yang terkandung dalam Al-Quran sekaligus melatih dan membiasakan membaca Al-Quran kepada peserta didik dalam kehidupan sehari-hari. 

Untuk menghidupkan dan menyuburkan semarak pendidikan Al-Quran diperlukan kerja sama yang terpadu secara berkelanjutan antara sekolah, rumah tangga, dan masyarakat. Hal ini tidak diragukan lagi, bahwa pendidikan Al-Quran adalah bagian dari Pendidikan Agama Islam, yang merupakan mata pelajaran wajib diberikan dari Taman Kanak-kanak sampai perguruan tinggi .

Di dalam masyarakat ditemukan dan dilaksanakan Pendidikan Agama Islam nonformal seperti adanya TPA/TPSA dan MDA/- MDW dan MDU yang ada disetiap mesjid, musala, dan pondok Al-Quran di setiap kecamatan. Bagi orang dewasa pendidikan Al-Quran dilakukan melalui majelis taklim dan pengajian Al-Quran lainnya dalam berbagai bentuk seperti yasinan, tadarrus Al-Quran, tafsir Al-Quran, dan lain-lain.

Pemerintah memberikan dorongan di samping adanya Perda Sumbar tentang BTQ bagi anak usia SD/MI, juga ada pencanangan dan himbauan untuk magrib mengaji, subuh mubarakah, dan lain-lain. Di samping itu, juga ada kegiatan wirid remaja, pesantren Ramadan, serta kegiatan keagamaan lainnya yang di dalamnya sarat dengan pendidikan Al-Quran.

Pendidikan Al-Quran secara bertahap membawa seseorang kepada pemahaman yang akhirnya mampu mengamalkan dan merefleksikan dalam kehidupan sehari-hari menjadi kepribadian yang terpuji. Untuk memperoleh pemahaman yang layak dari kajian tentang Al- Quran, perlu dilakukan pendekatan untuk merefleksikan apa yang sedang dibaca. Perlu diperhatikan bahwa seseorang tidak akan pernah menyentuh kebenaran yang dikandung Al-Quran apabila hanya sekedar membaca saja. Untuk itu ia harus aktif melibatkan diri dalam perjuangan kaum beriman yang dipesankan Al-Quran, yaitu membaca, menghafalkannya dan mempelajari isi kandungannya, sehingga mampu mengamalkannya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline