Lihat ke Halaman Asli

Sebatang Bambu Tua

Diperbarui: 26 Juni 2015   11:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


dulu aku bercita tinggi
ingin seperti karang
yang tegar meski terus diterjang

dulu aku berharap lebih
ingin seperti bunga mawar
yang harum namun penuh perlindungan diri

dulu aku berkhayal jauh
ingin jadi seorang bidadari
yang cantik juga penuh kekuatan hati

dulu aku bertekad bulat
ingin jadi sepucuk api
yg kecil namun bisa melukai orang yang mempermainkanku


dan saat ini

orang orang di utara memaksaku utk jd karang, aku diam

orang orang diselatan menginginkanku menjadi mawar, akupun diam

orang orang dibarat berharap agar aku menjadi bidadari, lagi lagi aku hanya bisa terdiam

orang orang ditimur ingin sekali aku menjadi sepucuk api, akupun hanya bisa terdiam

namun, disaat orang orang di utara, selatan, barat juga timur terdiam

angin berbisik padaku bahwa aku tak perlu memaksakan diriku utk sekeras itu

cukuplah menjadi sebatang bambu tua yg fleksibel, yg selalu mampu mengikuti kemanapun arah hembusan

"percayalah padaku, sekuat apapun badai, ia takkan mematahkanmu." bisiknya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline