Lihat ke Halaman Asli

Julfian Syah

Mahasiswa

Yahudi yang Dulu, Bukanlah yang Sekarang

Diperbarui: 30 Desember 2023   02:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://www.timesofisrael.com/nearly-1-in-4-israelis-will-be-ultra-orthodox-by-2050-study-says/Input sumber gambar

Penghujung tahun ini kita sedang ramai-ramai membahas mengenai orang yahudi, agama yahudi, Israel, zionisme yang menjadi perbincangan khususnya konflik Palestina-Israel yang tidak berujung, merunggut banyak korban sipil, dan menjadi perhatian dunia saat ini. Reaksi dunia beragam, ada yang mengutuk israel, Medukung Palestina, Mendukung Israel, Memboikot produk yang diduga mendukung Israel, bahkan ada yang acuh tak tak cuh atau Abstain. Tetapi penulis tidak akan membahas atau fokus terhadap konflik Palestina-Israel. Penulis akan Membahas bagaimana sejarah Yahudi dibenci dulu sampai saat ini yang menjadi perbincangan terkait konflik tersebut.

Sebagian besar orang Yahudi berasal dari kelompok etnis Yahudi, tetapi tidak semua orang Yahudi menganut agama Yahudi. Beberapa orang Yahudi mungkin menunjukkan identitas budaya atau etnis, sementara yang lain mungkin menunjukkan identitas agama Yahudi terlepas dari keturunan etnisnya.

Dulu orang yahudi banyak yang dibenci yang memunculkan paham Antisemitisme yaitu prasangka atau kebencian terhadap yahudi. Kebencian terhadap yahudi sudah ada sejak jaman Greko-Roma atau Yunani-Romawi. Jadi waktu itu ajaran Yahudi yang hanya percaya kepada satu Tuhan (Monoteisme)  bertentangan dengan kepercayaan masyarakat Yunani Romawi saat itu yang agamanya Politeisme, yaitu mereka menyembah banyak dewa-dewi.  Karena perbedaan ini membuat masyarakat Yahudi dari dulu selalu jadi korban diskriminasi, selalu punya kelas sosial yang beda dengan masyarakat umum atau selalu dibawah mereka kelas sosialnya. Belum lagi ajaran Yahudi yang Monoteisme yang hanya nyembah satu Tuhan tadi yang sangat bertolak belakang dengan kepercayaan masyarakat Yunani dan Romawi soal kaisar yang mereka anggap sebagai titisan dewa. Inilah yang akhirnya membuat masyarakat Yahudi waktu itu sering dapat hukuman karena dianggap tidak loyal kepada Kaisar, dan Ini membuat posisi mereka di masyarakat jadi semakin susah.

Kemudian paham antisemitasi ini berlanjut ketika kristen masuk ke Eropa. Dalam ajaran Kristen orang Yahudi disebut sebagai pihak yang bertanggung jawab atas kematian Yesus. juga orang-orang Kristen waktu itu percaya kalau urusan Tuhan sama orang-orang Yahudi itu sudah selesai setelah Yesus hadir. Karena urusan mereka sudah kelar, maka menurut mereka orang-orang Yahudi itu sudah tidak berhak menempati tanah mereka, karena seusai yesus  muncul peran mereka sekarang udah digantikan oleh orang-orang Kristen. Dan narasi-narasi inilah yang kemudian terus berkembang sampai abad pertengahan waktu ajaran Kristen mendominasi Eropa dan jadi agama mayoritas di sana.

Menurut Profesor Mirjam Webzel direktur Frankfurt jewish museum di Jerman dia bilang  narasi-narasi Anti-semit yang menjadi cikal bakal pembantaian orang Yahudi (Holocaust) pada perang dunia 2 yang dilakukan oleh Nazi, itu kemungkinan  berasal dari ajaran Kristen di abad pertengahan.  Khususnya Hitler yang memang dari dulunya memiliki alasan khusus yang membuatnya sangat benci terhadap yahudi. Hitler percaya bahwa Dokter yang gagal menyelamatkan Ibunya adalah orang Yahudi. Juga ketika Hitler sebelum masuk dalam dunia politik pada usia mudanya dia adalah Seniman Pelukis. Namun impian nya gagal setelah dia di tolak di universitas seni, yang konon katanya yang menolaknya adalah orang Yahudi. Dan juga di perkuat oleh paham antisemitisme sejak ia lahir, yang dimana ia lahir di Austria yang merupakan negara yang menanamkan paham Antisemitisme.

https://www.coursera.org/learn/the-holocaust

Lain hal nya dengan sekarang, semenjak perang dunia 2 usai, yahudi mendapat tempatnya sebagai sebuah negara yang kini dikenal sebagai Israel di tanah Palestina. Semenjak sekarang israel di pandang sebagai negara yang maju yang juga disokong oleh Amerika. Dengan Ideologi Zionis nya yang bertujuan untuk mengambil kembali tanah  yahudi di palestina, yang juga disebut sebagai tanah yang dijanjikan tuhan, karna hal tersebut mereka harus mengusir orang orang palestina. 

Melihat dari dulu mereka di diskriminasi seperti apa yang di lakukan oleh nazi, berbeda dengan mereka yang sekarang, mereka melakukan apa yang yang nazi lakukan kepada mereka dulu. Mereka (Zionis Israel) melakukan apa  yang di lakukan nazi  pada Perang dunia 2. Seperti membuat pemukiman khusus untuk orang  Palestina seperti Ghetto yahudi pada perang dunia 2, melakukan Genosida seperti yang dilakukan Nazi (Holocoust). Ironisnya mereka sekarang menuduh orang yang mengutuk Zionis Israel sebagai pihak antisemitisme. Padahal mereka mengutuk atas kejahatan yang mereka lakukan kepada orang-orang Palestina, bukan karena kebencian atas agama atau Etnis Yahudi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline