Ada kalanya hidup bukan kata di ujung pena
atau wajah dalam kanvas
yang goresannya dapat kau tebak
dalamnya
luasnya
rasanya
bagimana kau dapat ukur
sebuah pohon dari puncak gunung
batu karang dari langit
jadi, sang penyair
cermin yang retak pun tetap cermin
saat air berhenti mengalir pun tetap air
tiada kata - tiada puisi pun hidup tiada berubah
itulah hidup
jam dinding yang berdetik
langit yang merona saat senja
arus laut mendendangkan desah
jerit tangis
amarah
tawa
tanpa kata
itulah hidup
ada tiada bukan kebetulan
bukan siapa saja
sebab kau sang penyair
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H