Lihat ke Halaman Asli

Palestina, Berpendidikan di Era Gempuran

Diperbarui: 28 November 2024   14:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Palestina, Berpendidikan di Era Gempuran 

Gempuran tidak menjadi penghalang bagi seseorang untuk sekolah. Melainkan itu adalah sebuah tantangan yang harus dilewati. Seperti halnya dengan palestina, berpendidikan di tengah gempuran yang melanda negeri mereka.

 Zionis laknatullah yang berusaha meredupkan semangat mereka. Namun mereka salah lawan. Mereka tidak tau siapa palestina itu.

 Oke, disini kita akan bahas seputar sistem pendidikan di  palestina dan apa dampaknya untuk pendidikan di dunia?

Pendidikan adalah fondasi masa depan setiap bangsa. Di Palestina, pendidikan tidak hanya menjadi hak dasar, tetapi juga simbol perlawanan terhadap ketidakadilan yang dialami selama puluhan tahun akibat konflik berkepanjangan. Dalam kondisi yang serba sulit, siswa dan pendidik Palestina terus berjuang untuk menimba ilmu di tengah ancaman kekerasan, blokade, dan keterbatasan fasilitas.

Pendidikan di Tengah Konflik

Sistem pendidikan di Palestina terpecah oleh situasi geopolitik yang kompleks, terutama di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Dr. Sami Adwan, seorang pakar pendidikan Palestina, menjelaskan bahwa pendidikan di Palestina menghadapi tantangan besar akibat pendudukan militer, penghancuran sekolah, dan pembatasan gerak. Banyak siswa yang harus berjalan jauh melewati pos pemeriksaan militer untuk mencapai sekolah mereka.

Laporan dari UNICEF (2023) mencatat bahwa lebih dari 50 sekolah di Tepi Barat menghadapi ancaman pembongkaran oleh otoritas Israel. Di Jalur Gaza, serangan udara sering kali menghancurkan infrastruktur pendidikan. Akibatnya, ruang kelas menjadi penuh sesak, dan anak-anak harus belajar di lingkungan yang tidak aman.

Peran UNRWA dalam Pendidikan Palestina

Lembaga United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) telah menjadi tulang punggung pendidikan bagi pengungsi Palestina sejak 1950-an. UNRWA mengelola lebih dari 700 sekolah di Tepi Barat, Jalur Gaza, Yordania, Lebanon, dan Suriah, yang memberikan akses pendidikan bagi sekitar 500.000 siswa. Meski demikian, lembaga ini menghadapi tantangan besar, termasuk kekurangan dana yang berdampak pada gaji guru dan fasilitas sekolah.

Semangat Belajar yang Tak Padam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline