Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Taman RW: "Kantor Besar Alam" untuk Membentuk Karakter Anak Peduli Lingkungan Sejak Dini

Diperbarui: 3 Januari 2025   22:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Ibu bersama anak bermain di taman. | Image by Freepik/javi_indy

Taman RW, yang seringkali dianggap sebagai ruang hijau kecil di tengah pemukiman, memiliki potensi yang jauh lebih besar dari sekadar tempat bersantai. 

Dengan pendekatan yang tepat, taman RW dapat menjelma menjadi "Kantor Besar Alam", sebuah pusat pembelajaran dan pembentukan karakter bagi anak-anak untuk menumbuhkan rasa peduli terhadap lingkungan.

Mengapa Taman RW?

Pertama, Mengapa Taman RW Menjadi Pilihan Ideal?

Taman RW, dengan segala kesederhanaannya, menawarkan potensi luar biasa sebagai ruang edukasi lingkungan yang efektif. Lokasinya yang berada di tengah-tengah pemukiman membuat taman ini mudah diakses oleh anak-anak setiap hari. 

Jarak yang dekat memungkinkan anak-anak untuk secara rutin berinteraksi dengan alam, sehingga pemahaman mereka tentang lingkungan menjadi lebih mendalam dan berkelanjutan. Lalu, biaya yang relatif terjangkau untuk mengembangkan dan merawat taman RW menjadikannya pilihan yang sangat menarik bagi masyarakat. 

Dengan melibatkan partisipasi aktif warga, taman ini dapat menjadi ruang publik yang dikelola bersama, memperkuat rasa memiliki dan tanggung jawab terhadap lingkungan.

Kedua, Aksesibilitas dan Keterjangkauan

Salah satu keunggulan utama taman RW adalah aksesibilitasnya. Anak-anak tidak perlu menempuh perjalanan jauh untuk mencapai taman, sehingga waktu dan biaya yang dibutuhkan menjadi lebih efisien. Keterjangkauan juga menjadi faktor penting. 

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di taman RW umumnya gratis atau berbiaya rendah, sehingga semua kalangan masyarakat dapat ikut berpartisipasi. Hal ini memungkinkan terciptanya kesetaraan akses terhadap pendidikan lingkungan, tanpa memandang latar belakang sosial ekonomi.

Ketiga, Lingkungan yang Aman dan Nyaman

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline