Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Semakin Cepat Ditemukan, Semakin Mudah Mengatasi Serangan Keong Mas di Tanaman Padi

Diperbarui: 26 Desember 2024   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hodijah sedang memeriksa bibit padi yang rusak akibat hama keong mas di Cicalengka, Kab. Bandung, Jawa Barat, Rabu (25/12/2024). | Dokumentasi Pribadi

Keong, khususnya keong mas, merupakan salah satu hama utama yang mengancam produktivitas tanaman padi. Hama ini kerap kali menyerang pada fase pertumbuhan awal padi, yakni saat bibit baru ditanam hingga tanaman memasuki fase anakan. Serangan keong mas dapat menyebabkan kerusakan yang cukup parah pada tanaman padi, mulai dari memakan bagian tanaman muda hingga memotong batang padi.

Mengapa Keong Mas Begitu Merusak?

Keong mas memiliki beberapa karakteristik yang membuatnya menjadi hama yang sulit dikendalikan. Pertama, keong mas memiliki nafsu makan yang sangat besar. Mereka dapat mengkonsumsi daun, batang, bahkan akar tanaman padi dalam jumlah yang sangat banyak dalam waktu singkat. Kedua, keong mas memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap berbagai kondisi lingkungan. Mereka dapat hidup di berbagai jenis perairan, baik air tawar maupun payau. Ketiga, keong mas memiliki cangkang yang keras dan licin yang membuatnya sulit ditangkap dan dibunuh oleh predator alami. 

Kombinasi dari ketiga faktor inilah yang menjadikan keong mas sebagai hama yang sangat merusak pada tanaman padi.

Selain itu, keong mas juga memiliki kemampuan reproduksi yang sangat tinggi. Seekor keong mas betina dapat menghasilkan ratusan bahkan ribuan telur dalam satu kali bertelur. Telur-telur ini biasanya diletakkan di tempat yang tersembunyi dan sulit dijangkau, seperti di bawah permukaan air atau di bagian bawah daun tanaman. 

Hal ini membuat pengendalian populasi keong mas menjadi semakin sulit. Kerusakan yang ditimbulkan oleh keong mas tidak hanya berdampak pada pertumbuhan tanaman padi, tetapi juga dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi petani. Serangan keong mas dapat menyebabkan penurunan hasil panen, bahkan gagal panen. Selain itu, biaya pengendalian hama keong mas juga dapat menambah beban pengeluaran petani. Oleh karena itu, pengendalian hama keong mas perlu dilakukan secara terpadu dan berkelanjutan untuk meminimalkan dampak negatifnya terhadap produksi padi.

Untuk mengatasi masalah serangan keong mas, diperlukan upaya pengendalian yang komprehensif. Pengendalian hama keong mas dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain pengendalian mekanis, biologis, dan kimiawi. Pengendalian mekanis dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan keong mas secara manual atau menggunakan perangkap. Pengendalian biologis dapat dilakukan dengan memanfaatkan musuh alami keong mas, seperti burung atau ikan. 

Sementara itu, pengendalian kimiawi dapat dilakukan dengan menggunakan pestisida yang spesifik untuk keong mas. Namun, penggunaan pestisida harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.

Dampak Serangan Keong Mas

Dampak serangan keong mas terhadap tanaman padi sangat signifikan dan dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang besar bagi petani. Keong mas muda umumnya memakan bagian tanaman yang lunak seperti koleoptil, daun, dan batang muda. Akibatnya, pertumbuhan tanaman terhambat, bahkan tanaman muda bisa mati. Pada serangan yang lebih parah, keong mas dewasa dapat memotong batang tanaman padi hingga menyebabkan tanaman rebah. 

Selain itu, bekas luka akibat gigitan keong mas dapat menjadi pintu masuk bagi patogen penyebab penyakit tanaman, sehingga memperparah kerusakan. Kerugian akibat serangan keong mas tidak hanya terbatas pada penurunan hasil panen, tetapi juga meningkatkan biaya produksi karena petani perlu melakukan pengendalian hama secara intensif.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline