Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Financial Planning Pernikahan, Hindari Jebakan Utang

Diperbarui: 22 November 2024   12:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi - Pernikahan | Dok. Genbest via Kompas.com

Pernikahan adalah momen sakral yang penuh cinta dan kebahagiaan. Namun, di balik keindahannya, seringkali tersembunyi kekhawatiran akan biaya yang membengkak.

Banyak pasangan muda terjebak dalam lingkaran utang setelah pesta pernikahan, karena keinginan untuk menggelar acara yang mewah dan tak terlupakan.

Padahal, pernikahan yang bahagia tidak selalu identik dengan pesta yang meriah dan mahal. Inti dari pernikahan adalah komitmen dua insan untuk saling mencintai, menghormati, dan membangun kehidupan bersama.

Perayaan pernikahan hanyalah sebuah perayaan cinta, bukan tolok ukur kebahagiaan sebuah rumah tangga. 

Dengan mengutamakan nilai-nilai kebersamaan, pengertian, dan dukungan satu sama lain, pernikahan akan terasa lebih bermakna dan langgeng.

Mengapa Utang Pernikahan Menjadi Masalah Besar?

Mengapa utang pernikahan menjadi masalah besar? Jauh dari romantika pernikahan impian, beban utang yang menumpuk justru dapat menghambat kebahagiaan pasangan baru.

Beban finansial yang berat akibat pernikahan mewah atau konsumtif seringkali menjadi sumber konflik dan stres dalam rumah tangga. 

Padahal, pernikahan seharusnya menjadi awal dari babak baru yang penuh harapan dan kebahagiaan.

Selain itu, utang pernikahan juga dapat menghambat pencapaian tujuan finansial jangka panjang seperti membeli rumah, merencanakan pendidikan anak, atau bahkan sekadar berinvestasi untuk masa depan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline