Lihat ke Halaman Asli

Jujun Junaedi

TERVERIFIKASI

Penulis dan Pendidik dari Bandung 31324

Ujian Nasional: Akankah Kenaikan PPN 12% Bangkitkan atau Robohkan Negeri?

Diperbarui: 20 November 2024   12:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pedagang menjual telur di Pasar Simpang Limun, Medan, Sumut, Selasa (29/3/2022). Kenaikan PPN mengurangi daya beli masyarakat.| KOMPAS/NIKSON SINAGA

Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% adalah sebuah keputusan strategis yang diambil pemerintah dengan harapan dapat meningkatkan pendapatan negara dan mendanai berbagai program pembangunan. Namun, di balik tujuan mulia tersebut, terdapat kekhawatiran yang mendalam mengenai dampaknya terhadap masyarakat, terutama bagi mereka yang berada di lapisan bawah.

Dampak Langsung terhadap Masyarakat

Dampak langsung kenaikan PPN terhadap masyarakat sangat terasa, terutama bagi mereka yang berada di lapisan bawah. Kenaikan harga bahan pokok seperti beras, minyak goreng, dan telur secara otomatis mengurangi daya beli masyarakat. 

Hal ini memaksa banyak keluarga untuk mengurangi porsi makan atau bahkan mengganti makanan bergizi dengan makanan yang lebih murah namun kurang sehat. Selain itu, kenaikan harga transportasi umum juga membebani anggaran keluarga, terutama bagi mereka yang bekerja jauh dari rumah.

Bagi masyarakat kelas menengah, kenaikan PPN juga menimbulkan tekanan finansial. Meskipun tidak seberat dampaknya pada masyarakat miskin, kenaikan harga berbagai barang dan jasa tetap mengurangi daya beli mereka. 

Akibatnya, banyak orang menunda pembelian barang-barang non-esensial, seperti elektronik atau perabotan rumah tangga. Hal ini tentu saja berdampak pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan.

Kenaikan PPN juga berpotensi memperlebar kesenjangan sosial. Masyarakat kaya mungkin tidak terlalu merasakan dampak kenaikan harga, karena sebagian besar kebutuhan mereka sudah terpenuhi. Sebaliknya, masyarakat miskin akan semakin terbebani dan kesulitan memenuhi kebutuhan dasar.

Dampak tidak langsung dari kenaikan PPN juga patut diperhatikan. Kenaikan harga produksi akan mendorong perusahaan untuk mengurangi jumlah karyawan atau bahkan melakukan PHK. Tingkat pengangguran yang meningkat akan semakin memperparah kondisi ekonomi masyarakat. Selain itu, kenaikan PPN juga dapat memicu aksi protes dan demonstrasi dari berbagai kalangan masyarakat yang merasa dirugikan.

Untuk mengatasi dampak negatif kenaikan PPN, pemerintah perlu mengambil langkah-langkah yang lebih pro-aktif. Selain memberikan bantuan sosial kepada masyarakat miskin, pemerintah juga perlu mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif, sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Kenaikan PPN adalah sebuah ujian bagi pemerintah untuk membuktikan komitmennya dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Jika pemerintah tidak mampu mengatasi dampak negatif dari kenaikan PPN, maka kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan semakin menurun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline